Viral Anak Driver Taksi Online Bisa Kuliah di AS, Sri Mulyani Ungkap Sosoknya

Viral Anak Driver Taksi Online Bisa Kuliah di AS, Sri Mulyani Ungkap Sosoknya

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 20 Jan 2022 17:47 WIB
Sri Mulyani: Pertamina Punya Tanggung Jawab Besar Jadi Pilar Zero Emissions
Foto: Dok. Istimewa
Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani membagikan kisah inspiratif mahasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Kisah tersebut menceritakan Ilham Nugraha, seorang mahasiswa LPDP yang saat ini menimba ilmu Kebijakan Publik di Cornell University di Amerika Serikat.

Kisah Ilham sempat ramai diperbincangkan di media sosial. Menurut Sri Mulyani, kisah Ilham bisa dijadikan sebagai bukti nyata dari keadaan ekonomi pas-pasan namun bisa mewujudkan cita-cita tinggi. Ilham sendiri cuma anak seorang pengemudi taksi online, namun kini dia berhasil menimba ilmu sampai Amerika.

"Keadaan ekonomi yang serba pas-pasan bukanlah halangan untuk meraih pendidikan yang dicita-citakan! Ilham Nugraha adalah testimoni nyata. Putra seorang pengemudi taksi daring ini merupakan mahasiswa Public Policy @cornelluniversity di Amerika. Ilham memperoleh beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan ( @lpdp_ri )," tulis Sri Mulyani dalam unggahan Instagramnya @smindrawati dikutip detikcom, Kamis (20/1/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sri Mulyani mengatakan negara memang mengalokasikan dana khusus untuk pendidikan. Totalnya ada Rp 99,11 triliun dana abadi sudah diakumulasikan serta dikelola oleh LPDP dan mencakup Dana Abadi untuk Pendidikan, Penelitian, Kebudayaan, dan Perguruan Tinggi.

"Selain itu, LPDP sudah membantu 29.872 generasi penerus bangsa merajut mimpi-mimpinya melalui beasiswa pendidikan yang diberikan," ungkap Sri Mulyani.

ADVERTISEMENT

Dia berharap melalui LPDP dapat terus membantu anak muda Indonesia menggapai cita-cita pendidikannya. Sri Mulyani menegaskan pendidikan adalah hak segala bangsa.

[Gambas:Instagram]



"Saya berharap, melalui LPDP #UangKita dapat terus membantu anak muda Indonesia menggapai seluruh cita-citanya. Karena pendidikan adalah hak segala bangsa," ujar Sri Mulyani.

Sebelumnya, kisah Ilham sempat ramai diperbincangkan warganet di media sosial. Pasalnya, salah seorang warganet secara tidak sengaja menjadi penumpang dari taksi online yang dikemudikan oleh ayah Ilham.

Cerita lengkapnya, baca di halaman berikutnya


Melalui Tweet yang viral hingga mendapat 5 ribu suka dari pengguna Twitter, kisah Ilham yang berhasil meraih S2 di Amerika Serikat pun turut menarik perhatian publik."Bapak Pengemudi @GrabID ini bercerita begitu bangga anaknya sedang berkuliah di Cornell University USA @Cornell dg beasiswa @LPDP_RI. Sang anak sedang mengumpulkan uang untuk nanti menerbangkan bapak ibunya ke USA (Amerika Serikat) ketika wisuda," akun @s****d*******, dikutip detikcom pada Rabu (19/1/2022).

Saat ini, Ilham disebut tengah menyisihkan waktu untuk bekerja sebagai asisten riset di Cornell University. Hal ini dilakukannya guna mewujudkan mimpi memboyong keluarga ke Amerika Serikat untuk menghadiri kelulusannya nanti.

Dalam catatan detikcom, ternyata Ilham pernah menceritakan pengalamannya langsung di Instagram pribadinya. Sejak kecil, Ilham mengenyam pendidikan dengan bantuan subsidi dari pemerintah. Kebanyakan gratis malah menurutnya.

"Betul, saya sejak SD sekolah dengan subsidi pemerintah. Kebanyakan gratis," kata Ilham melalui Instagram pribadinya.

Ilham juga sempat mengenyam pendidikan S1 jurusan Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) di Institut Teknologi Bandung (ITB). Saat itu dia menjadi penerima manfaat beasiswa dari pemerintah yakni program Bidikmisi.

Kondisi ekonomi keluarganya, yang disebut Ilham, serba pas-pasan melatarbelakangi dirinya banyak mencari cara untuk dapat beasiswa.

Dia bercerita ayahnya, yang memang pernah pensiun dari pekerjaannya menjadi sopir dan pekerja di penginapan, harus kembali bekerja karena merasa ada kebutuhan yang harus dipenuhi.

"Sejak dulu, bapak saya memang sopir, dulu bekerja di penginapan sampai pensiun, namun karena masih kuat dan masih ada kebutuhan juga yang harus dipenuhi, akhirnya bapak bekerja lagi sebagai sopir taksi online," ungkap Ilham.

Selama ngampus di ITB, Ilham memang sudah memiliki cita-cita untuk menempuh pendidikan lanjutan tingkat tinggi di luar negeri. Dia pun menyusun rencana untuk mewujudkan keinginannya, Ilham mulai menyisihkan uang saku dari Bidikmisinya tersebut.

Kesadaran akan biaya pendaftaran kampus maupun sertifikat bahasa Inggris, membuat mahasiswa Kebijakan Publik ini turut menambah pemasukannya melalui hasil kerja sebagai asisten dosen di ITB.

"Setidaknya butuh waktu 3 tahun sampai uang yang sisihkan itu benar-benar terkumpul untuk tes IELTS dan biaya pendaftaran beberapa kampus yang saya tuju," ungkap Ilham.




(hal/zlf)

Hide Ads