Koster memastikan Pulau Dewata tetap menjadi venue utama dalam penyelenggaraan G20, meskipun pertemuan finance track (jalur keuangan) dipindahkan ke Jakarta.
"Saya perlu menyampaikan bahwa sebagaimana keputusan Bapak Presiden Joko Widodo, Bali tetap menjadi venue utama penyelenggaraan serangkaian pertemuan G20 yang sebenarnya sudah dimulai pada bulan Desember 2021 yang lalu," terang Koster.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Koster, penegasan itu menindaklanjuti informasi berkaitan dengan beredarnya surat sekretaris I panitia pelaksana pertemuan G20 bidang logistik nomor S-3/G20.33/2022 perihal penyampaian informasi pemindahan lokasi kegiatan G20.
Surat tersebut ditandatangani oleh Rudy Rahmaddi. Dalam surat itu secara rinci dijelaskan bahwa surat tersebut merupakan komunikasi kerja dengan pemangku kepentingan di Bali sebagai bagian dari koordinasi penyiapan pertemuan G20.
Melalui surat itu, ditegaskan hanya kegiatan 2nd Finance and Central Bank Deputies (FCBD); dan 1st Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCB) yang dipindahkan ke Jakarta.
Menurut Koster, pertemuan G20 adalah serangkaian pertemuan Finance Track dan Serpa Track. Pertanian ini ada yang diselenggarakan di Bali maupun di luar Bali.
"Jadi tidak hanya di Bali. Pertemuan G20 yang pertemuannya cukup banyak, lebih dari 150 pertemuan. Jadi ada di Bali, ada di luar Bali," jelas Koster.
Koster menegaskan, bahwa hanya pertemuan finance track yang dipindahkan lokasinya dari Bali ke Jakarta dikarenakan merebaknya kasus Omicron di sejumlah negara. Sementara pertemuan G20 selain finance track tetap bakal dilaksanakan di Bali.
"Bahkan untuk pertemuan yang pertama kita Deputi Bank Sentral itu dilaksanakan pada awal Desember yang lalu di Bali di BNDCC, mungkin banyak pihak tidak tahu, itu sudah berlangsung," ungkapnya.
(hns/hns)