Ngeri! Sri Mulyani Beberkan Tantangan Ekonomi di 2022

Ngeri! Sri Mulyani Beberkan Tantangan Ekonomi di 2022

Anisa Indraini - detikFinance
Senin, 24 Jan 2022 12:13 WIB
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo menghadiri peluncuran Badan Layanan Umum (BLU) Expo 2021 di Istora Senayan Jakarta, Selasa (16/11/2021). Mengusung tema β€œBLU Berstrategi Pulihkan Ekonomi” kegiatan tersebut diselenggarakan pada 16-18 November 2021.
Foto: Kemenparekraf
Jakarta -

Kondisi perekonomian Indonesia pada 2022 diprediksi semakin membaik dan menjadi momentum pemulihan. Meski begitu, masih ada beberapa tantangan dan ketidakpastian yang bisa menghambat pertumbuhan ekonomi nasional.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan tantangan sektor ekonomi di 2022 adalah pemulihan tidak merata di seluruh dunia karena semua negara tidak memiliki akses vaksin yang sama sehingga COVID-nya selalu bermutasi. Hal itu menimbulkan berbagai masalah yang terjadi.

"Dampak dari berbagai dinamika COVID ini menimbulkan pemulihan ekonomi tidak merata, inflasi, terjadi supply disruption yang kemudian menimbulkan respons policy yaitu kenaikan suku bunga, konsolidasi fiskal yang kemudian menimbulkan gejolak dalam arus modal antar negara, nilai tukar dan ini menimbulkan volatilitas keuangan," kata Sri Mulyani dalam rapat kerja Komite IV DPD RI, Senin (24/1/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini yang sekarang akan kita hadapi di 2022," tambahnya.

Meskipun 2022 sudah menjadi tahun ketiga pandemi COVID-19, hal itu tidak lantas membuat tantangan yang dihadapi akan jadi lebih mudah.

ADVERTISEMENT

"Meskipun kita sudah menginjak tiga tahun COVID, tidak berarti tantangannya jadi lebih mudah. Bahkan dari berbagai pembahasan di level G20 maupun antar menteri keuangan dan gubernur Bank Sentral di dunia kita melihat kompleksitas dari policy akan mendominasi tahun 2002 ini," tuturnya.

Terlebih adanya kenaikan kasus COVID-19 akibat varian Omicron di Indonesia. Hal ini membuat pemerintah akan lebih meningkatkan kewaspadaan.

"Saat ini kita meningkatkan kewaspadaan dengan kenaikan jumlah Omicron yang sudah terjadi dari mulai transmisi karena adanya orang yang baru datang dari luar negeri dan pada akhir tahun natal maupun tahun baru," kata Sri Mulyani.

Kenaikan kasus COVID-19 di awal tahun turut mengancam kegiatan ekonomi pada 2022. "Kita akan terus mengamati kondisi COVID ini karena memang dia sangat mempengaruhi kinerja ekonomi. Seluruh dunia memang mengalami pemulihan, namun kemudian mengalami disruption," tandasnya.




(aid/zlf)

Hide Ads