Top! Ekonomi-Sistem Keuangan RI Dapat Pujian dari IMF

Top! Ekonomi-Sistem Keuangan RI Dapat Pujian dari IMF

Tim detikcom - detikFinance
Rabu, 26 Jan 2022 17:16 WIB
BPS telah resmi mengumumkan data pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2021. Pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 3,51% secara year on year (yoy).
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Ekonomi hingga sistem keuangan Indonesia mendapatkan pujian dari Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF). Hal itu disampaikan oleh Indonesia Mission Chief, Asia and Pacific Department, IMF Cheng Hoon Lim.

Ia mengatakan meski di tengah penyebaran varian Omicron, sistem keuangan Indonesia saat ini dalam kondisi baik. Pemulihan ekonomi juga diprediksi akan semakin cepat tahun 2022.

"Indonesia terus merespons dengan langkah-langkah kebijakan yang berani, komprehensif, dan terkoordinasi dengan baik untuk melindungi kehidupan dan mata pencaharian dari dampak pandemi COVID-19, dan untuk memastikan pemulihan yang berkelanjutan dan inklusif," katanya dalam konferensi pers, dikutip dari CNBC Indonesia Rabu (26/1/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sementara pandemi, seperti di tempat lain, telah menyebabkan hilangnya nyawa secara tragis dan memicu kemerosotan ekonomi besar-besaran, tindakan pihak berwenang telah berhasil menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan," tambahnya.

Pihaknya mengatakan perlambatan ekonomi Indonesia juga pernah terjadi pada 2021. Kala itu saat Indonesia mengalami lonjakan kasus varian Delta. tetapi pertumbuhan meningkat pada kuartal keempat dan diperkirakan akan menguat selama 2022βˆ’2023.

ADVERTISEMENT

Saat ini, Indonesia mampu mengontrol situasi pandemi lebih baik dari beberapa rekan sesama negara pasar berkembang (emerging market), bahkan negara maju.

Berdasarkan data Center for Systems Science and Engineering at Johns Hopkins University dan World Bank, hingga 25 Januari 2022, total kematian akibat COVID-19 di Indonesia berjumlah 144.247 jiwa atau 53 korban per 100 ribu penduduk dengan total kasus hanya sebanyak 4,39 juta.

Angka ini jauh lebih baik dari negara-negara emerging market lain seperti Brazil yang memiliki jumlah kasus 24,34 juta dengan angka kematian nyaris 6 kali lebih tinggi yakni 296 jiwa per 100 ribu penduduk. Begitu pula Meksiko yang angka kematian mencapai 303.301 jiwa atau 296 korban jiwa per 100 ribu penduduk.

Lihat juga video 'Anggaran Rp 451 Triliun Disiapkan untuk Pemulihan Ekonomi 2022':

[Gambas:Video 20detik]



Selanjutnya klik laman ini.

(fdl/fdl)

Hide Ads