Dampak ke RI
David memastikan rantai pasok daging sapi Australia saat ini sudah mulai berjalan ke kapasitas yang lebih besar. Kapanpun Indonesia butuh daging sapi dari Australia, pihaknya bakal siap mengirimkan.
"Jadi rantai pasokan itu kembali. Sektor pemrosesan daging kami memberi tahu kami bahwa kami sekarang kembali ke kapasitas yang lebih besar," ungkap David.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami pastikan bahwa daging sapi Australia akan siap terkirim setiap ada permintaan," tegasnya.
Country Manager of Meat & Livestock Australia (MLA) untuk Indonesia Valeska juga mengatakan pasokan sapi sejauh ini aman. Sudah ada kenaikan pasokan daging sapi yang siap ekspor di Australia.
"Dari ketersediaan saat ini sudah ada, dari populasi naik 5% sudah ada pemulihan dari pasokan di Australia," ungkap Valeska ditemui di tempat yang sama.
Dia memaparkan jumlah pasokan sapi yang diekspor dari Australia ke Indonesia memang berkurang tahun kemarin. Biasanya, ekspor sapi bisa mencapai 50 ribu ton lebih, namun tahun kemarin cuma 45 ribu. Dia melihat nampaknya tahun ini ekspor sapi oleh Australia akan kembali normal ke 50 ribu ton.
"Tahun lalu memang rendah 45 ribu ton. Dua tahun terakhir menurun memang biasanya 50 ribu lebih. Di tahun ini kayaknya makin baik, sudah pemulihan. Harapannya di atas 50 ribu bisa tembus," ujar Valeska.
Perihal harganya dia bilang masih banyak komponen yang terlibat. Meskipun harga dagingnya saat ini stabil, namun masih ada biaya ekspor dan juga naik turunnya nilai tukar.
"Di luar supply, ada juga faktor logistik hingga currency exchange yang pengaruhi harga. Namun dalam insight kami setidaknya sampai Maret harga masih stabil," kata Valeska.
(hal/eds)