Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan ambil bagian dalam Presidensi G20 Indonesia 2022 pada akhir tahun ini. KKP siap membahas isu lingkungan dalam segmen Environment and Climate Sustainability Working Group (ECSWG).
ECSWG di bawah Presidensi Indonesia akan fokus pada prioritas sustainable recovery, land and sea-based actions serta resource mobilization, untuk mendukung perlindungan lingkungan serta target-target mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Dari tiga isu tersebut, terdapat tujuh isu turunan yang menjadi prioritas, yakni keanekaragaman hayati yang berkaitan dengan Post 2020 Global Biodiversity Framework, pemulihan lingkungan dari land degradation dan deforestation, perlindungan ekosistem laut yang berkaitan dengan IUU Fishing, Marine Protected Area di Antartika, dan Osaka Blue Ocean Vision.
Isu lain yang turut dibahas, yakni sampah laut, efisiensi penggunaan sumber daya dan ekonomi sirkular, pendanaan berkelanjutan untuk mencakup isu lingkungan hidup yang lebih luas, serta G20 Water Dialogue.
"KKP dapat mendukung melalui kebijakan ekonomi biru KKP yang mengusahakan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan dan pemanfaatan ruang laut yang mempertimbangkan ketahanan ekologi dan ketahanan ekonomi," jelas Sekretaris Jenderal KKP Antam Novambar dalam keterangan tertulis, Kamis (27/1/2022).
Ekonomi biru, lanjut Antam, dapat dispesifikkan sesuai dengan program prioritas KKP di bidang pengelolaan ruang laut, antara lain rehabillitasi ekosistem pesisir, mitigasi bencana dan adaptasi perubahan iklim, serta pengelolaan kawasan konservasi dan jenis ikan.
Antam menambahkan KKP juga memiliki kebijakan penangkapan ikan terukur yang bertujuan untuk memerangi praktik illegal fishing, distribusi pertumbuhan ekonomi secara merata di wilayah pesisir untuk pengentasan kemiskinan, hingga menjamin kesehatan laut untuk jangka waktu yang panjang.
Selain dalam kerangka ECSWG, Ambar menjabarkan dukungan KKP untuk Presidensi G20 Indonesia 2022 dapat diperluas melalui tema payung 'Blue Economy: Towards Global Recovery'. Terdapat dua pilar di dalamnya, yakni meningkatkan kesehatan dan perlindungan ekosistem laut melalui rehabilitasi ekosistem pesisir, mitigasi bencana dan adaptasi perubahan iklim, pengelolaan kawasan konservasi dan jenis ikan, pemberantasan IUU Fishing serta memerangi sampah laut.
"Kemudian mendukung pemulihan pasca pandemi dan ketahanan pangan melalui peningkatan produktivitas perikanan budidaya yang berkelanjutan, penangkapan terukur serta peningkatan mutu dan keamanan pangan," papar Antam.
Sebagai informasi, Presidensi G20 Indonesia 2022 sudah berlangsung sejak awal Desember 2021 dan puncaknya akan berlangsung di Bali pada akhir Oktober mendatang dalam gelaran G20 Leaders' Summit.
Pada pembukaan acara tersebut, Presiden Joko Widodo menekankan agar presidensi Indonesia tidak sebatas seremonial. Indonesia harus mampu mendorong negara-negara G20 untuk melakukan aksi-aksi nyata dan terobosan-terobosan besar.
Presidensi Indonesia juga akan digunakan untuk memperjuangkan aspirasi dan kepentingan negara-negara berkembang. Jokowi menegaskan Indonesia berusaha membangun tata kelola dunia yang lebih adil
Lihat juga video 'Anggaran Rp 451 Triliun Disiapkan untuk Pemulihan Ekonomi 2022':
(akd/hns)