Penggunaan robot di berbagai sektor industri kian luas seiring perkembangan teknologi saat ini. Salah satunya adalah inovasi bedah robotik (robotic surgery) yang pertama kali dikembangkan Indonesia pada 2012.
Dimulai dengan 2 dokter ahli robotic surgery serta jumlah dan jenis kasus yang terbatas, tren robotic surgery pun telah maju pesat.
Kini, sudah ada 16 dokter spesialis tersertifikasi robotic surgery Rumah Sakit Umum Bunda Jakarta dari berbagai spesialisasi yang dapat melakukan robotic surgery, dengan hampir 600 kasus beragam yang sudah ditangani, mulai dari kasus ginekologi hingga urologi.
Sebelumnya, dalam suatu kesempatan Presiden Joko Widodo pada Oktober 2021 sempat menyebutkan betapa pentingnya dapat mengadopsi pengembangan advance robotics oleh sumber daya manusia di bidang kedokteran, guna mengantisipasi terobosan teknologi dalam sektor kesehatan agar Indonesia
tidak tertinggal dari negara lain.
Di sisi lain, kemajuan robotic surgery di Indonesia juga tentu sejalan dengan upaya untuk menekan tingginya jumlah masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri.
Setidaknya, tercatat 2 juta orang yang melakukan perjalanan medis ke luar negeri (medical tourism) setiap tahunnya, yang mengakibatkan Indonesia kehilangan setidaknya Rp 97 triliun devisa karena praktek tersebut.
Dengan ketersediaan teknologi dan tenaga ahli yang memadai, pasien tak perlu lagi berobat ke luar negeri hingga potensi hilangnya devisa tadi bisa ditekan.
Bersambung ke halaman selanjutnya.