Perusahaan startup kecantikan Buzzy Glossier memberhentikan sekitar sepertiga dari staf perusahaannya. Hal ini disampaikan langsung oleh pendiri dan CEO Emily Weiss dalam sebuah email kepada karyawan.
Glossier sendiri merupakan perusahaan yang menjual produk-produk kecantikan seperti perona pipi Cloud Paint dan pomade Boy Brow. Diketahui bahwa merek dagang ini banyak diminati oleh Gen Z dan pelanggan milenial, yang umumnya menyukai tampilan riasan yang segar dan minimal.
Melansir dari CNN, Senin (31/1/2022), kali ini Glossier telah memberhentikan lebih dari 80 karyawannya. Adapun karyawan dari tim teknologi/IT yang terkena dampak paling berpengaruh, meskipun perusahaan tersebut mencap dirinya sebagai perusahaan 'teknologi dan kecantikan'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Unilever PHK 1.500 Karyawan |
"Selama dua tahun terakhir, kami memprioritaskan proyek-proyek strategis tertentu yang mengalihkan perhatian kami dari fokus laser yang perlu kami miliki pada bisnis inti kami, menskalakan merek kecantikan kami," kata Weiss dalam sebuah email.
"Kami juga mendahului diri kami sendiri dalam perekrutan. Kesalahan langkah ini ada pada saya," jelasnya lagi
Sekadar informasi, sebelumnya perusahaan ini juga pernah melakukan PHK "masal" sebelumnya. PHK terjadi setelah perusahaan membuat langkah besar untuk memangkas jumlah toko fisiknya pada Agustus 2020.
Kala itu perusahaan memberhentikan pekerja ritel dan menutup toko di New York, Los Angeles, dan London.
"Kami akan terus fokus untuk memberikan pengalaman pelanggan yang menarik di saluran utama kami, e-commerce, pada saat belanja dan penemuan kecantikan bergerak cepat secara online," kata Weiss saat itu.