Bahlil Pamer Investasi Rp 901 T ke DPR, Klaim 1,2 Juta Lapangan Kerja Baru

Bahlil Pamer Investasi Rp 901 T ke DPR, Klaim 1,2 Juta Lapangan Kerja Baru

Anisa Indraini - detikFinance
Senin, 31 Jan 2022 15:34 WIB
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia/Foto: Mohammad Wildan/20detik
Jakarta -

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia hari ini melakukan rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI. Dalam kesempatan itu dirinya memamerkan realisasi investasi 2021 mencapai Rp 901,02 triliun.

Capaian itu berhasil melewati target Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sebesar Rp 900 triliun. Investasi sebesar itu berhasil menyerap tenaga kerja sebesar 1.207.893 orang.

"Alhamdulillah realisasi investasi kita Rp 901 triliun dari target yang diberikan Bapak Presiden Rp 900 triliun mencapai target. Realisasi investasi itu menciptakan lapangan pekerjaan langsung sebesar 1.207.893," kata Bahlil dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Senin (31/1/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika digolongkan, dari jumlah Rp 901 triliun itu penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp 454 triliun atau sekitar 50,4% dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp 447 triliun atau sekitar 49,6% dari seluruh investasi yang masuk. Investasi kini juga lebih banyak berada di luar Jawa.

"Komposisinya Jawa 48% atau Rp 432,8 triliun dan luar Jawa 52% atau Rp 468,2 triliun. Memang ini pekerjaan kemarin di kuartal III investasi kita yang menurun tapi kuartal IV alhamdulillah mulai membaik, kuartal II membaik," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Bahlil menyebut pihaknya memiliki target untuk menciptakan investasi yang berkualitas. Salah satu yang dimaksud itu adalah investasi yang merata dan berimbang antara di pulau Jawa dengan luar Jawa.

"Jadi ada dua alasan yang paling fundamental akhir-akhir ini investor memilih luar pulau Jawa. Pertama memang bahan baku untuk mereka membangun industri ada di (luar) pulau Jawa dan memang pembangunan infrastruktur 5 tahun pada periode pertama Pak Jokowi dan Jusuf Kalla itu cukup memberikan angin segar sebagai instrumen memudahkan bagi para pelaku usaha untuk melakukan investasi di luar pulau Jawa," imbuhnya.

(aid/ara)

Hide Ads