Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan sudah berhasil mengeksekusi investasi mangkrak Rp 558,7 triliun. Realisasi itu setara 78,9% dari total Rp 708 triliun yang mandek.
"Investasi mangkrak Rp 708 triliun di awal kami masuk, sekarang sudah selesai Rp 558,7 triliun atau setara 78,9%," kata Bahlil dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Senin (31/1/2022).
Bahlil mengancam akan mencabut izin investasi mangkrak yang tidak dapat diselesaikan tahun ini. Dengan begitu, tidak ada lagi investasi mangkrak di tahun depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di pertemuan tahun ini investasi ini harus selesai. Kalau tidak selesai kami take out, artinya kami anggap itu tidak serius. Supaya kita close jangan mangkrak-mangkrak terus," imbuhnya.
Selain investasi mangkrak, Bahlil mengaku pihaknya telah menyelesaikan beberapa izin dan investasi yang bermasalah salah satunya di Gili Trawangan, Nusa Tenggara Barat (NTB). Dia mengungkap ada pengusaha yang melakukan kecurangan.
"Konsesi diberikan kepada swasta sebesar 39 tahun, ternyata kita baru tahu itu bukan punya masyarakat setempat. Itu konsesi punya Pemda tapi didapatkan oleh salah satu perusahaan di mana perusahaan tersebut sudah 20 tahun tidak menjalankan usahanya, tapi dia berusaha mendapatkan pendapatan dari usaha di situ," imbuhnya.
Atas dasar itu, Bahlil mengaku sudah mencabut izin usaha tersebut. "Gubernurnya datang ke kami dan kita sudah cabut sekalipun dengan berbagai macam dinamika. Bagi kami kepentingan rakyat jauh di atas segalanya," tandasnya.
(aid/ara)