'Diskon' Pandemi' Berakhir, Harga Properti di AS Meroket Lagi

'Diskon' Pandemi' Berakhir, Harga Properti di AS Meroket Lagi

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Senin, 07 Feb 2022 10:31 WIB
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih melanjutkan pelemahannya. Kini, dolar AS perkasa dan hampir menembus level Rp 12.300.
Saat ini dolar AS diperdagangkan di posisi Rp 12.290.
Posisi terkuat dolar AS bahkan sempat mencapai Rp 12.295 dan terendahnya di Rp 12.270.
Nasabah tengah menyimpan uang dolarnya ditabungan BNI Dollar, di Kantor Cabang Utama Fatmawati, Jakarta, Rabu (03/12).
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta -

Selama masa pandemi, pemerintah Amerika Serikat (AS) banyak memberikan diskon pandemi mulai dari penurunan suku bunga, pemberian subsidi untuk berbagai sektor, dan lain sebagainya.

Namun kini saat kondisi perekonomian sendang menuju pemulihan, banyak "diskon pandemi" tersebut mulai dihentikan. Salah satu akibatnya adalah meningkatnya harga properti di AS.

Hal ini seperti yang terjadi di Manhattan, AS. Manhattan sendiri merupakan sebuah pulau yang terletak di sebelah selatan ujung Sungai Hudson. Pulau ini merupakan salah satu dari lima kota bagian yang membentuk kota New York.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir dari CNN, Senin (7/2/2022), diketahui bahwa harga properti di wilayah tersebut telah mendekati rekor tertinggi selama lebih dari tiga dekade sepanjang 2021 kemarin. Terlebih untuk penjualan kondominium di kota tersebut.

Hal ini membuat harga penjualan rata-rata untuk kondominium atau korporasi di Manhattan pada tahun 2021 naik 7% dari tahun sebelumnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Jonathan Miller, presiden dan CEO Miller Samuel, peningkatan daya beli di sektor properti di tengah kota seperti Manhattan ini dikarenakan masyarakat sudah mulai merasa lebih "aman" untuk tinggal di kota.

"2021 dimulai dengan tingkat adopsi vaksin yang tinggi, yang mengirimkan sinyal bahwa aman berada di kota dan penjualan meningkat," kata Miller.

Lanjut halaman berikutnya.

Seperti diketahui, selama pandemi berlangsung banyak masyarakat AS yang mulai membeli rumah dipinggiran kota. Hal ini dilakukan untuk menghindari keramaian kota, terlebih bila pekerjaan mereka bisa dilakukan secara WFH. "Kota ini sekarang melakukan apa yang dilakukan pinggiran kota di depannya, yang booming," kata Miller.

Namun tidak seperti pasar properti di seluruh AS yang memiliki rekor persediaan rendah, persediaan properti di Manhattan cukup konsisten dengan pasokan rumah 5,3 bulan. Namun, Miller tidak mengharapkan tingkat pasokan itu bertahan lama.

Sebab aktivitas penjualan yang tinggi di Manhattan didorong oleh pembeli yang berpacu dengan waktu untuk mengunci tingkat hipotek yang rendah (berkat diskon pandemi) sebelum mereka naik lebih jauh.

"Tahun 2021 mencatat banyak rekor penjualan, namun menara perkantoran masih kosong dua pertiganya," katanya.

"Pasar diperkirakan akan mengetat dan itu sebelum kita melihat lebih banyak pekerja kantor kembali. 2022 akan menjadi tahun dengan volume penjualan yang besar, pangsa perang penawaran yang lebih tinggi, penurunan tajam dalam daftar inventaris dan harga yang lebih tinggi." tambahnya lagi.


Hide Ads