Ekonomi Indonesia pada awal 2022 dibayangi tingginya kasus COVID-19, terutama varian Omicron. Bagaimana nasib ekonomi Indonesia pada kuartal I-2022?
Kepala BPS Margo Yuwono mengungkapkan pemulihan ekonomi Indonesia sangat tergantung dengan pemulihan kesehatan.
"Ekonomi itu sangat tergantung kepada bagaimana pemerintah dan semua berkontribusi untuk memutus mata rantai COVID-19," kata dia dalam konferensi pers di kantor BPS, Jakarta Pusat, Senin (7/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ekonomi RI di 2021 Tumbuh 3,69% |
Margo mengatakan, jika kasus harian COVID-19 terus menurun dan mobilitas meningkat maka hal ini akan mempengaruhi perekonomian.
"Tergantung sektor kesehatan, peran kita semua berperan untuk menangani kesehatan dan menangani pandemi. Untuk prediksi ke depan BPS tidak bisa memberikan karena BPS hanya memotret yang sudah terjadi," jelas dia.
Margo mengatakan secara kumulatif pertumbuhan ekonomi Indonesia 3,69% pada 2021. Ini jauh lebih bagus kalau dibandingkan 2020 yang mengalami kontraksi 2,07%. Jadi melihat berbagai catatan peristiwa yang terjadi kuartal IV-2021, pemulihan kesehatan jadi faktor penting untuk pemulihan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2021 melesat. Cek halaman berikutnya.
"Kuartal IV tumbuh 5,02% karena pandemi berkurang dan mobilitas masyarakat cukup bagus," tuturnya.
BPS berharap pemulihan ekonomi Indonesia bisa terjaga pada 2022.
"Harapannya momentum pemulihan ekonomi ini bisa terjaga di 2022 dan bersepakat bahwa kesehatan memegang peran penting dan mobilitas semakin bagus dan pemulihan ekonomi 2022 bisa berlanjut seperti harapan kita semua," lanjutnya.