Investasi di Jawa Barat Tembus Rp 136 T, Nomor Satu Se-RI

Investasi di Jawa Barat Tembus Rp 136 T, Nomor Satu Se-RI

Sudirman Wamad - detikFinance
Senin, 07 Feb 2022 18:16 WIB
Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat, resmi dikelolah PT. PPI. Hari ini sebanyak 1.200 kendaraan mobil diekspor perdana hari ini melalui Pelabuhan Patimban.
Foto: Agung Pambudhy: Pelabuhan Patimban di Subang
Bandung -

Provinsi Jawa Barat (Jabar) menjadi juara se-Indonesia dalam realisasi investasi. Selama 2021 angka investasi di Jabar tembus Rp 136,1 triliun.

"Pertama berita baik realisasi kita di sepanjang 2021, tertinggi se-Indonesia sebesar Rp 136 triliun," kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam keterangan yang diterima detikcom, Senin (7/2/2022).

Berdasarkan data Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) angka investasi di Jabar ini setara dengan 15,5 persen realisasi tingkat nasional pada 2021. Ridwan Kamil mengatakan capaian realisasi tersebut merupakan indikator tingginya kepercayaan investor di Jabar. Terlebih lagi saat ini tengah dilanda pandemi COVID-19.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal, menurut Ridwan Kamil, tahun-tahun sebelumnya lebih kecil dan ini menandakan selama 2021 walaupun pandemi menerpa, kepercayaan investasi di Jawa Barat tidak mengalami penurunan.

Ridwan Kamil menginstruksikan agar ada penelitian terkait meningkatnya angka investasi di Jabar. Ia menilai tingginya realisasi investasi merupakan jawaban bahwa pandemi COVID-19 hanya sementara. Dalam jangka panjang ekonomi diyakini akan pulih.

ADVERTISEMENT

Di sisi lain realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) yang hampir seimbang atau 50:50. Capaian ini merupakan kali pertamanya di Jabar.

Pemerintah pusat pun melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan realisasi investasi pada 2022 mencapai Rp 1.200 triliun, atau naik 30 persen. Sedangkan, Jabar ditargetkan bisa berkontribusi hingga 15 persen dari target pemerintah pusat. Target ini untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yakni 5,2 hingga 5,5 persen.

"Realisasi investasi di Jabar tahun 2022 ini menjadi Rp180 triliun atau 15 persen dari target nasional," ucap Gubernur yang beken disapa Kang Emil.

Kang Emil mengklaim Jabar masih unggul dalam kesiapan infrastruktur. Jabar pun sudah menyiapkan sejumlah infrastruktur skala masif mulai dari Tol Cisumdawu hingga Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).

Jurus Jabar geber investasi hingga tembus Rp 136 triliun. Klik halaman berikutnya

Kang Emil menjelaskan tentang 'resep' Jabar bisa jawara dalam realisasi investasi. Kang Emil mengaku memiliki tiga cara untuk menggaet investor.

"Jawaban kami selalu tiga, kenapa orang betah berinvestasi di Jawa Barat. Satu infrastrukturnya sangat banyak. Ada 10 jalan tol sudah konstruksi, jalur kereta api, pelabuhan, dan lain sebagainya," katanya.

Sekadar diketahui, Pemprov Jabar tengah mewacanakan pembangunan ruas jalan tol dari Patimban menuju Indramayu hingga Cirebon. Tol ini bakal diberi nama Tol Parabon. Tol ini merupakan jalan bebas hambatan yang kesepuluh di Jabar. Selain Parabon, ada juga Tol Cisumdawu yang menghubungkan Kertajati, Cigatas dari Bandung hingga Cilacap yang audah ground breaking. Kemudian ada juga Bogor, Sukabumi, Cianjur dan Jakarta Cikampek (Japek) 2.

Selain infrastruktur, indeks SDM yang produktif menjadi kunci Jabar dilirik investor. Dan, yang ketiga adalah Pemprov Jabar rutin keliling memasarkan investasi.

"Itulah jawaban dari kenapa berita baik di hari ini, investasi kita juara se-Indonesia," jelas Ridwan Kamil.

Kang Emil menambah kunci lainnya adalah mempercepat perluasan kawasan industri Rebana dengan menghadirkan 13 kota baru yang berpotensi berkontribusi sebesar dua hingga tiga persen pada pertumbuhan ekonomi Jabar.

Bersambung ke halaman berikutnya. Langsung klik

Deputi Bidang Pengendalian dan Pelaksanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi (BKPM) menjelaskan Jabar selalu terbaik dalam realisasi investasi karena kerja sama dan komunikasi yang baik antara pengusaha, Dinas PMPTSP Jabar dan Gubernur Jawa Barat.

"Selain infrastruktur yang siap, Jabar juga menyediakan bahan baku, pasar dan SDM dengan produktivitas tinggi. Itu yang dilihat investor saat ini," jelas Imam.

Imam juga mengingatkan agar Pemprov Jabar waspada dengan hambatan di 2022, yakni penanganan COVID-19 harus dilakukan secara masif, terutama di kawasan industri padat karya.

Beberapa wilayah lain di luar Pulau Jawa kini sudah berguru pada Jabar dalam menggaet investor. Mereka sudah membangun infrastruktur baru dan logistik yang lebih murah. Tapi menurutnya, hingga 2024, investor masih menjadikan Jabar sebagai tujuan utama investasi.

"Pemerintah harus membantu, menyeleksi UMKM yang benar-benar berkualitas. Bukan UMKM proposal atau pengusaha palugada (apa lu mau gua ada)," ucap Imam.

Imam menilai industri kendaraan listrik, menurut Imam, akan menjadi ikon pengembangan industri di Jabar dalam beberapa tahun ke depan, khususnya di Karawang.

"Saat ini sedang dibangun industri baterai dengan kapasitas 10 gigawatt, setara dengan 146.000 kendaraan listrik. Ke depan akan menjadi 20 gigawatt. Tinggal bagaimana industri hilir atau UMKM bisa ikut andil," ujarnya.


Hide Ads