Minyak goreng masih menjadi masalah. Bagaimana tidak, stok yang habis hingga harga yang tinggi masih kerap ditemui. Padahal, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi berjanji sejak Kamis (03/02/2022) lalu harganya akan murah sesuai harga eceran tertinggi (HET).
HET yang ditetapkan untuk minyak goreng yaitu Rp 11.500/liter untuk kemasan curah, Rp 13.500/liter untuk kemasan sederhana, dan Rp 14.000/liter untuk kemasan premium. Namun, kenyataannnya masih ada minyak goreng dijual dengan harga melebihi HET, belum lagi stoknya yang langka.
detikcom pun mencoba menelusuri ke sejumlah tempat penjual minyak goreng di Jakarta, hari ini, Senin (07/02) kemarin. Seperti di Indomart kawasan Pondok Pinang, Jakarta. Hasilnya benar saja, minyak goreng masih langka. Rak-rak minyak goreng pun kosong. Hanya tempelan nama produk dan harga yang terpampang.
Seorang penjaga toko, Muhammad mengatakan, permintaan minyak goreng memang tinggi. Itu juga yang membuat minyak langka. "Pas barang datang, di display langsung habis hari itu juga," katanya.
Selain itu, minyak goreng yang dikirim hanya satu sampai dua karton per merek. Itu pun hanya dikirim setiap dua hari sekali. Setiap karton berisi enam minyak goreng berisi dua liter.
Tidak jauh berbeda dengan Alfamart di kawasan yang sama. Rak minyak goreng di minimarket ini pun kosong melompong. Tidak ada satu pun minyak goreng yang tersedia.
Penjaga toko yang enggan disebutkan namanya menjelaskan minyak goreng dikirimi tiap dua sampai tiga hari sekali. Ia menjelaskan, tidak sedikit pelanggannya yang memesan minyak goreng via aplikasi. Itu juga yang menjadi penyebab stok di tempat cepat habis.
"Orang memesan via aplikasi. Di sana ketahuan stoknya ada atau tidak. Pesan via aplikasi, bisa bayar, tinggal ambil sendiri di toko, bisa COD juga," katanya.
Minyak goreng di pasar tradisional. Klik halaman berikutnya.
Simak Video: Duh, Minyak Goreng di Pasar Tradisional Labuhanbatu Sumut Kosong!
(fdl/fdl)