4. Bersikaplah sistematis dalam mengelola gajian
Perencana keuangan Ashlee de Steiger merekomendasikan untuk mengalokasikan penghasilan secara sistematis terlepas dari jumlah pendapatan yang kamu terima.
Jika tidak, de Steiger mencatat sangat mudah untuk mengatakan "Oh ini cek (pendapatan kali ini) kecil, saya akan membelanjakannya saja." atau "Ini yang besar, saya akan memasukkannya ke dalam pembelian rumah."
Berdasarkan pengeluaran dan tujuan keuangan kamu, ia merekomendasikan untuk memutuskan berapa banyak dari setiap gaji yang harus dialokasikan untuk bidang-bidang utama seperti X% untuk kebutuhan pokok, X% untuk pajak, dan X% untuk tujuan tabungan, dsb.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kurang fokus pada jumlah pendapatan yang bisa sangat bervariasi, dan fokus pada proses," saran de Steiger.
5. Siapkan tabungan pensiun
Menurut de Steiger, idealnya Anda harus menyisihkan setidaknya 10% hingga 20% dari setiap penghasilanmu untuk masa pensiun.
Sementara itu mungkin sulit dilakukan bila kamu baru saja menjalankan usaha. Namun sebaiknya kamu tidak membiarkan lebih dari satu atau dua tahun berlalu tanpa memberikan kontribusi tabungan pensiun.
"Dua tahun adalah maksimal," katanya, mencatat bahwa jika kamu tidak mampu menyisihkan uang untuk pensiun setelah itu, kamu perlu menemukan cara untuk menghasilkan lebih banyak uang.
Jika penghasilan bulanan kamu terlalu bervariasi, agar kamu merasa nyaman kamu dapat menyisihkan tabungan pensiun setiap beberapa minggu.
6. Cari bantuan dari luar
Bahkan jika kamu tidak/belum menghasilkan banyak uang dalam usaha independen kamu, mungkin ada baiknya untuk berkonsultasi secara berkala dengan profesional pajak dan perencanaan biaya saja.
Mereka dapat membantu kamu mengetahui strategi pengelolaan uang yang menstabilkan keuangan kamu meskipun memiliki pendapatan yang tidak terduga.
(fdl/fdl)