Warga Amerika Serikat (AS) dihantui oleh inflasi. Bahkan membaiknya pasar tenaga kerja tak menjadi kabar baik. Inflasi yang diukur dengan indeks harga konsumen menunjukkan tingkat kenaikan harga tercepat dalam hampir 40 tahun.
Indeks kesengsaraan yang dibuat oleh ekonom Arthur Okun memperlihatkan seberapa menderitanya warga AS menghadapi kondisi perekonomian di negaranya. Semakin rendah angka di dalam indeks maka semakin bahagia warganya, sebaliknya jika semakin tinggi angkanya maka semakin tidak bahagia. Demikian disadur dari CNN, Rabu (8/2/2022).
Sejak April, indeks kesengsaraan telah mencapai dua digit, bertengger di angka 11 atau lebih tinggi sejak Desember.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Posisi yang sama tingginya pernah terjadi pada akhir 2008 saat resesi hebat berlangsung, dan pada akhir 2009 saat pengangguran memuncak di angka 10,2%. Itu adalah cerminan dari kondisi hari ini, di mana jumlah pengangguran tinggi, diperparah dengan inflasi yang sangat rendah bahkan negatif.
Para ekonom setuju bahwa indeks kesengsaraan bukanlah ukuran yang sangat canggih. Ekonom lain sejak 1980-an telah datang dengan langkah-langkah yang lebih tepat. Namun, dalam bentuk aslinya, indeks kesengsaraan tetap berguna.
"Ini singkat, itu aturan praktis. Rata-rata orang bisa memahaminya. Anda tidak perlu gelar PhD di bidang ekonomi untuk menjumlahkan dua angka," kata direktur Pusat Kebijakan Fiskal & Moneter Hutchins di Brookings Institution, David Wessel.
Alasan orang-orang kesal dengan harga tinggi adalah karena ini adalah faktor yang mereka hadapi terus-menerus. Bahkan selama periode pengangguran tinggi, lebih dari 85% orang Amerika akan tetap bekerja. Tetapi hampir 100% orang membayar harga lebih tinggi selama periode inflasi tinggi.
"Pengangguran dan inflasi yang tinggi, keduanya mengecewakan. Jika Anda kehilangan pekerjaan, Anda lebih khawatir tentang pengangguran. Jika Anda memiliki pekerjaan, Anda lebih khawatir tentang inflasi. Jika Anda kehilangan pekerjaan, Anda lebih khawatir tentang pengangguran. Jika Anda memiliki pekerjaan, Anda lebih khawatir tentang inflasi," ujarnya.
Simak Video: Sri Mulyani Minta Waspadai Inflasi AS