Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pemulihan ekonomi dari krisis yang diakibatkan pandemi COVID-19 lebih cepat daripada saat krisis keuangan 1997-1998.
"Laju pemulihan ekonomi selama pandemi sebenarnya jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan krisis keuangan Asia pada tahun 97-98," ungkap Sri Mulyani dalam Mandiri Investment Forum 2022, Rabu (9/2/2022).
Dia bilang di saat krisis keuangan 1997-1998 butuh waktu 5 tahun untuk memulihkan produk domestik bruto (PDB) kembali ke level sebelum krisis. Di sektor manufaktur pun butuh waktu sampai tiga tahun untuk pulih.
"Saat itu, PDB membutuhkan waktu lima tahun untuk pulih. Dan sektor manufaktur membutuhkan waktu lebih dari tiga tahun untuk pulih," ungkap Sri Mulyani.
Kini, meskipun pandemi belum usai dan memberikan sederet kejutan, hanya butuh dua tahun nilai PDB Indonesia sudah kembali ke level sebelum pandemi.
Menurutnya, Indonesia adalah salah satu dari beberapa negara berkembang yang ekonominya sudah mencapai level sebelum COVID. Dalam paparannya, PDB Indonesia telah naik 101,5% sejak 2019 ke 2021, tahun 2019 dianggap menjadi level sebelum pandemi.
"Sekarang di masa pandemi, meskipun ada kejutan yang sangat besar karena pandemi ini, pemulihan output PDB kurang dari dua tahun," ungkap Sri Mulyani.
Pemulihan cepat juga terjadi di sektor manufaktur. Menurutnya, cuma butuh lima kuartal saja agar sektor ini pulih ke level sebelum pandemi.
Di 2020 sektor manufaktur Indonesia mengalami pertumbuhan minus 2,9%. Sementara di 2021 kini sudah tumbuh positif 3,4%.
"Dan juga dalam hal ini, sektor manufaktur hanya membutuhkan waktu lima, lima kuartal agar kita bisa pulih dari level pra pandemi," ungkap Sri Mulyani.
Simak Video "Menkeu Ungkap Kondisi BUMN Penerima PMN: 40% Rugi, 60% Untung"
(hal/zlf)