Pertumbuhan ekonomi Indonesia mulai mengalami perbaikan di tahun 2021. Selama setahun penuh ekonomi tumbuh 3,69%. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pertumbuhan tersebut tidak serta merta kenaikan angka statistik belaka.
Dia mengatakan selama proses pemulihan ekonomi, pertumbuhan ekonomi telah terjadi dengan kualitas tinggi. Hal itu terlihat dari penurunan angka kemiskinan, pengangguran, dan rasio Gini yang menggambarkan ketimpangan masyarakat.
"Arah kualitas pertumbuhan ekonomi ini sebenarnya baik, artinya setiap kenaikan 1% pertumbuhan akan menurunkan angka kemiskinan, pengangguran, serta koefisien Gini," kata Sri Mulyani dalam Mandiri Investment Forum 2022, Rabu (9/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
'Dalam strategi kami untuk pulih, kami juga memperhatikan kualitas pertumbuhan," tegasnya.
Dalam paparannya, angka pengangguran terbuka turun di tahun 2021, dari awalnya mencapai 9,77 juta pada tahun 2020 menjadi 9,10 juta. Masih dalam paparannya, selama masa proses pemulihan ekonomi dari Agustus 2020-Agustus 2021 tercatat 2,6 juta pekerjaan baru yang terbuka.
Sementara itu, angka kemiskinan pun menurun, dari awalnya 10,2% di 2020 menjadi 9,7% di 2021. Rasio Gini juga menurun dari 0,385 di 2020 menjadi 0,381 di 2021.
Dia menjelaskan tiga hal di atas merupakan indikator paling baik dalam mengukur kualitas pertumbuhan ekonomi. Apakah pertumbuhan ekonomi dapat memberikan pekerjaan untuk masyarakat.
Kemudian apakah pertumbuhan ekonomi benar-benar bisa mengurangi kemiskinan. Lalu, apakah pertumbuhan ekonomi tersebut benar-benar dapat menciptakan kemajuan yang lebih merata bagi kemakmuran rakyat.
"Hal-hal ini mengukur agar pertumbuhan ekonomi tidak membuat jurang pemisah yang semakin lebar antara si kaya dan si miskin," kata Sri Mulyani.
(hal/zlf)