Pakar Ingatkan Banyak Penipuan di Tahun Macan Air, Investasi di Sini Aja!

Pakar Ingatkan Banyak Penipuan di Tahun Macan Air, Investasi di Sini Aja!

Anisa Indraini - detikFinance
Kamis, 10 Feb 2022 18:10 WIB
Ilustrasi Investasi
Foto: Shutterstock
Jakarta -

Dalam astrologi China, 2022 merupakan tahun Macan Air yang sudah dimulai sejak 1 Februari. Tahun ini diramal akan banyak penipuan karena orang cenderung bertindak tanpa pikir panjang dalam hal ini soal keuangan.

"Waspadai penipuan karena di tahun Macan Air ini orang-orang akan cenderung melakukan impulsif, mereka cenderung melakukan tanpa berpikir panjang, otomatis kita perlu berhati-hati, menghindari spekulasi karena di tahun Macan Air akan semakin banyak yang menyukai spekulasi," kata Pakar Feng Shui - Feng Shui Consulting Indonesia, Angelina Fang dalam acara DBSI Spring Festival, Kamis (10/2/2022).

Di sisi lain, Angelina menyarankan agar masyarakat memiliki dana cadangan minimal untuk 6-9 bulan. Pasalnya ekonomi di 2022 ini dinilai masih akan belum stabil dan terjadinya peningkatan inflasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masih akan ada potensi tantangan baru dalam ekonomi, ekonomi akan cenderung tidak stabil. Kemudian karena adanya masalah dalam supply dan hambatan dalam distribusi barang, Inflasi juga berpotensi terjadi," tuturnya.

Masyarakat disarankan melakukan lindung nilai dengan investasi. Contoh investasi yang dipastikan aman dan bikin cuan adalah seperti reksa dana, obligasi, hingga logam mulia.

ADVERTISEMENT

"Reksa dana, obligasi, bisa juga menggunakan logam mulia maupun investasi lainnya selama Bapak/Ibu mempelajari dengan baik risikonya," tutur Angelina.

Prospek Ekonomi Indonesia 2022

Ketidakstabilan ekonomi disebabkan karena pandemi COVID-19 yang masih akan ada sampai akhir tahun. Kasusnya diperkirakan meningkat di Januari-April, dan berlanjut lagi di September-Desember.

"Untuk itu pentingnya disiplin protokol kesehatan dan ikuti program vaksin dan booster," kata Angelina.

Pemulihan ekonomi di 2022 dinilai akan terus berlanjut, meskipun pertumbuhannya sedikit melemah. Angelina memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan tahun mencapai 4-4,3%.

"Ekonomi semester I akan lebih baik daripada ekonomi semester II. Meski demikian, perlu memperhatikan 4 bulan awal dan 4 bulan akhir," bebernya.




(aid/das)

Hide Ads