Jokowi Sebar Bansos Langsung ke PKL-Nelayan, Efektif Nggak Sih?

Jokowi Sebar Bansos Langsung ke PKL-Nelayan, Efektif Nggak Sih?

Iffa Naila Safira Widyawati - detikFinance
Jumat, 11 Feb 2022 13:27 WIB
Presiden Joko Widodo membagikan bantuan langsung tunai bagi para pedagang kaki lima dan warung di Pasar Porsea, Kabupaten Toba, Provinsi Sumatera Utara, pada Rabu, (2/2/2022).
Presiden Joko Widodo membagikan bantuan langsung tunai bagi para pedagang kaki lima dan warung di Pasar Porsea, Kabupaten Toba, Provinsi Sumatera Utara, pada Rabu, (2/2/2022)/Foto: Lukas/Biro Pers Setpres
Jakarta -

Bagi-bagi bantuan sosial (bansos) kerap dilakukan pemerintah untuk membantu ekonomi masyarakat yang terdampak COVID-19. Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga sering membagikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) di sela kunjungan kerjanya.

BLT sebesar Rp 600 ribu diberikan kepada pedagang kaki lima, pedagang pasar, pemilik warung, hingga nelayan.

Sebelumnya, pembagian bansos diberikan secara online. Misalnya, Kartu Prakerja dengan mendaftarkan diri secara online dan mengikuti pelatihan, kemudian BLT UMKM di mana calon penerima mendaftarkan diri ke dinas bidang koperasi dan UKM di masing-masing daerahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagaimana efektivitas pemberian bansos secara langsung oleh Jokowi? Direktur Eksekutif CORE Indonesia, Mohammad Faisal mengatakan bahwa efektivitas dari bagi-bagi bansos secara langsung ini kurang terlaksana dengan baik.

"Ya memang kalau kita melihat praktik seperti itu banyak sekali terjadi bukan hanya oleh presiden tapi juga para pimpinan daerah dan saya rasa itu yang kurang tepat dilakukan," kata Faisal saat dihubungi oleh detikcom, Jumat (11/2/2022).

ADVERTISEMENT

Menurutnya, pembagian bansos ini masih kurang tepat, karena malah menimbulkan kerumunan di tengah lonjakan kasus COVID-19. Selain itu juga perlu ada prosedur sehingga diberikan kepada orang-orang yang benar-benar membutuhkan.

"Jadikan memang ada verifikasi, Kemudian dalam kondisi seperti sekarang tidak mengundang kerumunan, karena kita sedang dalam pelonjakan COVID-19," tambahnya.

Simak juga video 'Sederet Bansos yang Cair Tahun Ini, Apa Saja?':

[Gambas:Video 20detik]



Pemberian bansos harus lebih tepat. Cek halaman berikutnya.

Direktur Eksekutif INDEF, Tauhid Ahmad menyatakan pembagian bansos lebih baik tersistem sehingga punya kriteria sasaran yang jelas.

"Iya saya kira begini, pertama akan lebih baik memang bantuan itu tersistem artinya punya kriteria sasaran yang jelas punya informasi siapa yang berhak menerimanya," kata Tauhid saat dihubungi detikcom.

Juga pembagian bansos sebaiknya tidak dilakukan secara langsung, karena dikhawatirkan akan terjadi kerumunan dan tidak bisa dicegah.

"Lebih baik di tengah situasi pandemi memang kita tujuannya membantu, tetapi untuk sekarang belum untuk dilakukan secara offline dulu. Karena dikhawatirkan meskipun sudah ada protokol kesehatan, tetap kan masyarakat ketemu bapak tokoh bangsa seperti Pak Presiden, pasti kan akan berkumpul, tidak bisa dicegah, itu naluri orang ketemu Pak Presiden," tandasnya.


Hide Ads