Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyoroti aktivitas kejahatan pencurian data yang dilakukan para penjahat digital atau hacker di lembaga keuangan Indonesia yang dianggap sudah gentayangan dalam beberapa waktu terakhir.
Ketua DK OJK Wimboh Santoso memaparkan, di saat transaksi digital pasar keuangan meningkat pesat saat pandemi covid-19, ada risiko tinggi yang juga menyertai. Salah satunya mengenai keamanan data konsumen atau nasabah perbankan.
Lalu bagaimana cara mengatasinya?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penggunaan teknologi robotic mulai diadopsi oleh para perusahaan kekinian. Salah satu fungsinya meminimalisir risiko penipuan dalam transaksi.
Robotic Process Automation (RPA) menjadi salah satu bentuk digital transformation yang dirasa dapat mendukung efisiensi. Dengan kemampuan self-learning dan otomatisasi kognitif, RPA dapat membantu pelaku usaha dalam menurunkan paparan risiko dan durasi yang diperlukan dalam prosedur operasional.
Head of Governance Risk Control & Technology Consulting RSM Indonesia Angela Simatupang menjelaskan bahwa teknologi bisa membuat organisasi menjadi lebih efisien, bisa digunakan untuk mengidentifikasi berbagai opportunity baik untuk cost saving, potential revenue.
Bahkan berdasarkan survey, mulai banyak organisasi yang menggunakan data analytics, artificial intelligence, RPA, untuk mengurangi potensi fraud.
''RPA bisa support efisiensi dalam bentuk cost saving dan time saving, governance, juga compliance. Implementasinya perlu perencanaan yang baik. Umumnya akan kurang berhasil bila hanya langsung ke technology dan mem-bypass strategic planning serta governance framework," jelasnya dalam keterangan tertulis dikutip Minggu (13/2/2022).
Bersambung ke halaman selanjutnya.