Wuih! RI Bakal Punya Mobil Listrik Tanpa Sopir, Begini Wujudnya

Wuih! RI Bakal Punya Mobil Listrik Tanpa Sopir, Begini Wujudnya

Anisa Indraini - detikFinance
Selasa, 15 Feb 2022 14:34 WIB
Kendaraan Listrik Tanpa Awak RI
Foto: Dok. Situs BRIN
Jakarta -

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Teknik (OR IPT) mengembangkan kendaraan listrik bersifat otonom atau tanpa pengemudi. Hal ini sesuai pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mencanangkan semua moda transportasi Indonesia di masa depan harus ramah lingkungan.

"Prioritas Riset Nasional (PRN) Kendaraan Listrik 2020-2024 berfokus pada penguasaan teknologi kunci kendaraan otonom, seperti sistem deteksi objek/sensor, sistem telekomunikasi, human to vehicle interaction, computer vision dan sebagainya," kata Kepala Organisasi Riset IPT BRIN, Budi Prawara dalam keterangan resmi dikutip detikcom, Selasa (15/2/2022).

Micro Electric Vehicle-Teleoperated Driving System (MEVi-TDS) merupakan sebutan untuk kendaraan listrik yang dibuat dan dikemudikan dari jarak jauh. Secara desain, kendaraan ini terlihat simply futuristic.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilengkapi dengan 4 buah lampu LED di bagian depan, lampu rem berbentuk oval di bagian belakang, serta 6 lampu LED membentuk segitiga sebagai lampu sein. Di bagian kap atas, ditambahkan lampu rotator berwarna amber yang akan menyala sebagai alarm jika terjadi kegagalan fungsi dari teleoperation.

MEVi-TDS memiliki dimensi panjang 1.475 mm, lebar 990 mm, tinggi 1.470 mm dan berat sekitar 80 kg. Memakai velg 8 inc, jarak sumbu roda 1.150 mm dengan ground clearance 70 mm.

ADVERTISEMENT

Kendaraan listrik ini akan dilengkapi baterai lithium ion 48 Volt 12 Ah dan maksimal pemakaiannya sekitar 46 menit untuk pemakaian dengan kecepatan maksimal 10,88 km/jam. Kapasitas baterai akan ditingkatkan, tetapi kecepatan maksimal MEVi-TDS untuk saat ini disebut tidak akan dinaikkan karena kendaraan ini tanpa pengemudi.

MeVi-TSD menggunakan motor BLDC (motor brushless dc) 750 Watt, tenaga 1 HP, torsi 2,36 Nm yang mampu mengangkat beban hingga 600 Kg. MEVi-TDS juga dilengkapi dengan 6 sensor ultrasonik sebagai sensor jarak, sensor IMU untuk mengetahui orientasi kendaraan, GPS untuk mengetahui posisi secara tepat dan 4 buah kamera yang berfungsi sebagai vision.

Lanjut di halaman berikutnya.

Pusat pengendali sebagai pemroses data di MEVi-TDS menggunakan Nvidia Jetson AGX Xavier yang akan berkomunikasi dengan workstation di command station menggunakan jaringan WiFi AC (IEEE 802.11ac). Topologi infrastruktur telekomunikasi yang digunakan adalah topologi jaringan wireless multihop.

Di sisi command station, beberapa perangkat keras digunakan untuk memberi komando kepada kendaraan. Dengan menggunakan workstation dilengkapi GPU yang digunakan untuk memproses kiriman data dari kendaraan.

"Selain itu dilengkapi juga simulator lengkap dengan driving force wheel-nya, serta memakai 3 monitor yang ditopang oleh free standing triple monitor stand," tuturnya.

Berpotensi Digunakan di Kawasan Khusus

Potensi implementasi kendaraan otonom single atau double seater ini dapat digunakan di area terbatas atau kawasan khusus. Seperti di kebun raya, objek wisata, kawasan perumahan, industri, dan perkantoran yang dapat digunakan sebagai feeder untuk transportasi massal yang lain dan sejenisnya.

Potensi implementasi yang cukup luas ini diharapkan dapat menjalin kerja sama dengan mitra yang saat ini sedang dijajaki. "Diharapkan dapat memacu dan memberikan semangat kepada tim pengembang, selain scientific output berupa publikasi ilmiah dan hak kekayaan intelektual, juga dapat menghasilkan karya yang dapat diimplementasikan," ungkap Budi.

Pada riset kendaraan otonom ini, bagian yang paling krusial adalah ketika para peneliti melakukan integrasi antara sistem mekanik atau elektrik dengan sistem deteksi objek berbasis LIDAR, RADAR atau kamera, serta sistem telekomunikasi, sehingga dapat berfungsi sebagai kendaraan otonom.

"Kami berharap proses integrasi ini dapat berjalan dengan baik, uji performa dapat segera dilakukan dan tentunya kita dapat menjaring mitra industri yang nantinya akan mengomersialisasikan hasil riset ini melalui proses lisensi. Selain itu MEVo-TDS diharapkan dapat menjadi cikal bakal pengembangan kendaraan otonom untuk kapasitas penumpang yang lebih besar, seperti mikro bus dan bus sedang maupun bus besar," pungkas Budi.



Simak Video "Video: Hankook Sebut Pertumbuhan Kendaraan Listrik di Indonesia Maju Pesat"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads