Garuda Kembalikan Pesawat ke Lessor, Dirut: Bukan yang Dipakai Presiden

Garuda Kembalikan Pesawat ke Lessor, Dirut: Bukan yang Dipakai Presiden

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 16 Feb 2022 19:22 WIB
Garuda Indonesia melakukan Penerbangan Perdana di Terminal 3 Ultimate, Selasa (9/8/2016). Penerbangan perdana ini dengan rute Jakarta-Jayapura.
Foto: Reno Hastukrisnapati Widarto
Jakarta -

Maskapai Garuda Indonesia mengembalikan pesawat ke lessor. Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk Irfan Setiaputra di Gedung DPR.

Irfan mengungkapkan langkah ini merupakan salah satu upaya perseroan dalam proses restrukturisasi.

"Ini bagian dari upaya kita melakukan restrukturisasi dan pesawat itu memang tidak dibutuhkan jadi kita kembalikan," kata dia di Gedung DPR, Rabu (16/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengungkapkan pesawat tersebut berjenis Boeing 777-300ER. Kemudian akan ada satu pesawat lagi yang akan dikembalikan ke lessor.

"Coming soon satu lagi, tapi bukan yang dipakai oleh Presiden," jelas dia.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya Irfan mengungkapkan pihaknya optimis proses restrukturisasi yang ditempuh akan berhasil. Hal ini meskipun membutuhkan waktu yang panjang karena ada 800 kreditur dan lessor yang harus dihadapi.

Irfan mengatakan telah menyampaikan skema proposal restrukturisasi kepada lessor dan kreditur sebagai salah satu upaya pemulihan kinerja. Dirinya tidak menampik respons yang diterima beragam.

"Ada yang ngambek, ada yang marah, ada yang baik hati 'udah nggak usah dipikirin utang Anda, nanti kalau sudah ada kita ngomong', macam-macam lah ragamnya karena kita punya 800 kreditur," kata Irfan dalam program Blak-blakan detikcom.

Garuda tercatat memiliki utang US$ 9,75 miliar atau Rp 138,45 triliun (kurs Rp 14.200) sehubungan dengan implementasi Peraturan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 73. Dengan kerja sama yang sudah dijalin lama, Irfan yakin para lessor dan kreditur bisa memahami kondisi Garuda yang belum bayar kewajibannya.

"Dari US$ 9,7 (miliar) itu, US$ 5,5 (miliar) sebenarnya utang masa depan, makanya muncul angka US$ 9,75 (miliar) angka utangnya, besar. Selama kondisi normal kan Garuda bayar terus, ketika pandemi ini Garuda nggak mampu bayar. Rasanya kami tahu posisi mereka, mereka juga tahu posisi kita tinggal dicari formula, kata-kata dan kesepakatan apa yang bisa dicapai," bebernya.

Tonton video 'Alasan Dirut Garuda Kembalikan Pesawat ke Lessor':

[Gambas:Video 20detik]



(kil/dna)

Hide Ads