Sejarah G20, Peran Hingga Keuntungan Indonesia di Dalamnya

Sejarah G20, Peran Hingga Keuntungan Indonesia di Dalamnya

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Kamis, 17 Feb 2022 13:13 WIB
Bank Dunia Minta G20 dan Paris Club Hapus Utang Negara Miskin
Sejarah G20/Foto: DW (News)
Jakarta -

Sepanjang 2022 ini, Indonesia secara aktif tengah berperan besar dalam forum G20. Adapun saat ini Indonesia memegang Presidensi atau menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Lantas seperti apa sih sejarah G20 itu sendiri?

G20 atau Group of Twenty sendiri merupakan sebuah forum utama kerja sama ekonomi internasional yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia terdiri dari 19 negara dan 1 lembaga Uni Eropa.

Secara rinci, negara-negara tersebut adalah Australia, Argentina, Brasil, Kanada, RRT, Uni Eropa, Jerman, Prancis, India, Indonesia, Italia, Jepang, Meksiko, Arab Saudi, Rusia, Afrika Selatan, Korea Selatan, Turki, Inggris dan Amerika Serikat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

G20 memiliki posisi strategis karena secara kolektif merupakan representasi dari 85% perekonomian dunia, 80% investasi global, 75% perdagangan internasional dan 60% populasi dunia. Dikutip dari situs resmi Kementerian Keuangan, berikut sejarah G20, perkembangan dan peran Indonesia selama ini hingga manfaat menjadi anggota G20

Sejarah G20 dan Perkembangannya

G20 dibentuk pada 1999 dengan tujuan untuk mendiskusikan kebijakan-kebijakan dalam mewujudkan stabilitas keuangan internasional. Selain itu, dibentukanya G20 sebagai salah satu upaya menemukan solusi atas kondisi ekonomi global yang dilanda krisis keuangan global pada 1997-1999 dengan melibatkan negara-negara berpendapatan menengah dan memiliki pengaruh ekonomi secara sistemik, termasuk Indonesia.

ADVERTISEMENT

Atas saran dari para Menteri Keuangan G7, para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara G20 mulai mengadakan pertemuan untuk membahas respon terhadap krisis keuangan global yang terjadi. Setelah itu, pertemuan tingkat Menteri Keuangan dilaksanakan secara rutin pada musim gugur.

Sembilan tahun kemudian, pada 14-15 November 2008, Presiden AS saat itu Barack Obama mengundang pemimpin negara-negara G20 dalam KTT G20 pertama. Pada kesempatan itu, para pemimpin negara melakukan koordinasi respon global terhadap dampak krisis keuangan yang terjadi di AS dan sepakat untuk melakukan pertemuan lanjutan.

Untuk mempersiapkan KTT setiap tahun, para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 melakukan beberapa kali pertemuan dalam setahun.

G20 sendiri tidak memiliki Sekretariat permanen. Dalam proses dan sistem kerjanya, G20 memiliki tuan rumah (Presidensi) yang ditetapkan secara konsensus pada KTT berdasarkan sistem rotasi kawasan dan berganti setiap tahunnya.

Dalam G20 Summit membahas dua arus isu yakni Finance Track dan Sherpa Track. Fokus isu yang dibahas pada arus Finance Track adalah ekonomi dan keuangan, seperti kebijakan fiskal, moneter dan rii, investasi infrastruktur, regulasi keuangan, inklusi keuangan dan perpajakan internasional. Pembahasannya dilakukan oleh Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral masing-masing negara anggota.

Sedangkan isu Sherpa Track membahas lebih luas seperti geopolitik, anti korupsi, pembangunan, perdagangan, energi, perubahan iklim dan kesetaraan gender. Adapun pembahasan isu ini dilakukan oleh kementerian terkait pada tingkat Menteri masing-masing negara anggota.

Sebelum dibahas pada tingkat Menteri, isu-isu tersebut akan dibahas secara detail dan teknis pada tingkat Working Group (WG) terlebih dahulu agar optimal dan komprehensif.

Rangkaian pertemuan G20 dalam setiap presidensi normalnya mencakup 3-4 pertemuan tingkat working group (WG), 3-4 pertemuan tingkat deputi, 2-4 pertemuan tingkat Menteri dan diakhiri dengan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang dihadiri oleh Kepala Negara anggota G20.

Masing-masing jalur di atas berjalan secara paralel dimulai dari tingkat teknis (WG) kemudian dieskalasi ke tingkat deputi untuk mendapat konsep kesepakatan (communique) dan menyusutkan isu-isu untuk dibahas pada tingkat menteri. Dengan siklus tersebut, pada akhirnya G20 akan menyepakati kesepakatan final atas aksi kebijakan yang diambil atas isu-isu prioritas pada KTT sebagai penghujung rangkaian kegiatan.

Lanjut halaman berikutnya soal sejarah G20.

Indonesia dalam Forum G20

Indonesia menjadi anggota G20 sejak forum internasional tersebut dibentuk pada tahun 1999. Pada saat itu, Indonesia ada dalam tahap pemulihan setelah krisis ekonomi 1997-1998 dan dinilai sebagai emerging economy yang mempunyai ukuran dan potensi ekonomi sangat besar di kawasan Asia.

Oleh sebab itu, Indonesia hadir dalam G20 mewakili kelompok negara berkembang, kawasan Asia Tenggara, dan dunia Islam.

Peran dan Keterlibatan Indonesia dalam G20

Dalam forum G20, Indonesia menunjukkan peran dan keterlibatannya dengan selalu menerapkan hasil pertemuan G20. Selain itu, Indonesia juga berperan dengan mengajukan beberapa inisiatif, seperti Global Expenditure Support Fund (GESF) yaitu dukungan terhadap negara berkembang untuk mengamankan anggaran nasional dalam krisis likuiditas.

Kemudian inisiatif kedua Global Infrastrukture Connectivity Alliance (GICA) untuk mendukung konektivitas melalui kooperasi dan pertukaran pengetahuan dan ketiga Inclusive Digital Economy Accelerator (Idea Hub) yaitu forum tempat berkumpulnya para unicorn di seluruh negara G20 untuk saling bertukar ide.

Tahun ke tahun, Indonesia juga mengambil peran penting dalam Forum G20, berikut ringkasannya:

- 2010-2011: Co-chair Anti-Corruption Working Group (bersama Prancis
- 2012 : Co-chair Working Group on Energy and Commodities Markets (bersama Inggris)
- 2013 : Tuan rumah pertemuan Study Group on Financing for Investment di Bali
- 2014 : Tuan rumah pertemuan-pertemuan Infrastructure and Investment Working Group di Jakarta
- 2016 : Tuan rumah pertemuan-pertemuan Infrastructure and Investment Working Group di Bali
- 2022 : Tuan Rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.

Keuntungan G20 bagi Indonesia

Sebagai anggota forum G20, Indonesia bisa mendapatkan manfaat dari informasi dan pengetahuan lebih awal tentang perkembangan ekonomi global, potensi risiko yang dihadapi, serta kebijakan ekonomi yang diterapkan negara lain terutama negara maju. Dengan demikian, Indonesia mampu menyiapkan kebijakan ekonomi yang tepat dan terbaik.

Selain itu, Indonesia juga dapat memperjuangkan kepentingan nasionalnya dengan dukungan internasional lewat forum ini. Nama dan prestasi Indonesia juga semakin dikenal dan diakui oleh berbagai organisasi dan forum internasional.

Keanggotaan dalam G20 membuka peluang besar bagi Indonesia untuk belajar dan membandingkan pengalaman pembangunan dari negara-negara lain. Kemudian keterlibatan dalam G20 memberikan referensi dan tekanan internasional untuk mendorong terobosan domestik.

Demikian informasi terkait sejarah G20 hingga peran Indonesia di dalamnya. Semoga bermanfaat ya.


Hide Ads