Komisi II DPR RI telah menyetujui tujuh nama anggota KPU periode 2022-2027. Tujuh nama tersebut ditetapkan Komisi II DPR RI seusai proses uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test, Kamis (17/2/2022), sekitar pukul 01.30 WIB.
Rapat penetapan tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia dan Wakil Ketua DPR Lodewijk Freidrich Paulus dan Sufmi Dasco Ahmad. Adapun nama-nama anggota KPU selanjutnya akan dibawa ke rapat paripurna untuk selanjutnya diserahkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Berdasarkan pertimbangan itu semua, pada akhirnya setelah kita lakukan simulasi berbagai hal, berbagai cara, maka kita putuskan kita tetapkan urutan 1-14 di mana 1-7 adalah yang terpilih untuk menjadi calon anggota KPU yang akan dilantik oleh Presiden nanti," kata Doli saat rapat di gedung MPR/DPR, Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas siapa saja mereka? Kira-kira siapa yang paling kaya di antara mereka? Berikut rincian harta kekayaan anggota KPU terpilih menurut Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) masing-masing:
1. Betty Epsilon Idroos
Betty Epsilon Idroos terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada 31 Desember 2020 lalu saat menjabat sebagai Ketua KPU Provinsi DKI Jakarta.
Dalam laporannya, Betty memiliki total harta kekayaan Rp 3.839.787.546. Dari jumlah tersebut, hampir keseluruhannya berasal dari tiga bidang tanah dan bangunan yang dimilikinya senilai Rp 3.280.000.000.
Kemudian, Betty juga mempunyai tiga kendaraan berupa 1 mobil dan 2 motor dengan total nilai Rp 197.800.000. Selain itu ia juga tercatat memiliki kas dan setara kas berjumlah Rp 361.987.546, dan tidak memiliki hutang.
2. Hasyim Asy'ari
Hasyim Asy'ari terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada 31 Desember 2020 lalu saat menjabat sebagai anggota KPU.
Dalam laporannya, Hasyim memiliki total harta kekayaan Rp 7.677.000.000. Dari jumlah tersebut, hampir keseluruhannya berasal dari sebelas bidang tanah dan bangunan yang dimilikinya senilai Rp 5.600.000.000.
Kemudian, Hasyim juga mempunyai empat buah kendaraan berupa 2 mobil dan 2 motor dengan total nilai Rp 307.000.000. Selain itu ia juga tercatat memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 780.000.000 serta kas dan setara kas berjumlah Rp 990.000.000.
Dirinya tercatat tidak memiliki hutang.
3. Mochammad Afifuddin
Muhammad Afifuddin terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada 31 Desember 2020 ketika ia masih menjadi anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu).
Dalam laporannya, Afifuddin memiliki total harta kekayaan Rp 3.930.820.626. Dari jumlah tersebut, hampir keseluruhannya berasal dari tiga bidang tanah dan bangunan yang dimilikinya senilai Rp 3.550.000.000.
Kemudian, Afifuddin juga mempunyai dua buah kendaraan berupa 1 mobil dan 1 motor dengan total nilai Rp 309.000.000. Selain itu ia juga tercatat memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 25.000.000 serta kas dan setara kas berjumlah Rp 665.898.226.
Namun saat ini dirinya tercatat memiliki hutang sebesar Rp 619.077.600.
4. Parsadaan Harahap
Parsadaan Harahap terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada 31 Desember 2020 ketika ia masih menjadi Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum Bengkulu.
Dalam laporannya, Parsadaan memiliki total harta kekayaan Rp 945.434.378. Dari jumlah tersebut, hampir keseluruhannya berasal dari sebidang tanah dan bangunan yang dimilikinya senilai Rp 550.000.000.
Kemudian, Parsadaan juga mempunyai dua buah kendaraan berupa 2 mobil dan dengan total nilai Rp 292.500.000. Selain itu ia juga tercatat memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 160.500.000 serta kas dan setara kas berjumlah Rp 195.180.857.
Namun saat ini dirinya tercatat memiliki hutang sebesar Rp 252.746.479.
5. Yulianto Sudrajat
Yulianto Sudrajat terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada 31 Desember 2020 ketika ia masih menjadi Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Tengah.
Dalam laporannya, Yulianto memiliki total harta kekayaan Rp 1.262.892.074. Dari jumlah tersebut, hampir keseluruhannya berasal dari tiga bidang tanah dan bangunan yang dimilikinya senilai Rp 1.235.200.000.
Kemudian, Yulianto juga mempunyai dua buah kendaraan berupa dan 2 motor dengan total nilai Rp 16.500.000. Selain itu ia juga tercatat memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 4.000.000 serta kas dan setara kas berjumlah Rp 67.192.074.
Namun saat ini dirinya tercatat memiliki hutang sebesar Rp 60.000.000.
6. Idham Holik
Idham Holik terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada 31 Desember 2020 ketika ia masih menjadi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat.
Dalam laporannya, Idham memiliki total harta kekayaan Rp 2.586.960.345. Dari jumlah tersebut, hampir keseluruhannya berasal dari dua bidang tanah dan bangunan yang dimilikinya senilai Rp 2.306.500.000.
Kemudian, Idham juga mempunyai dua buah kendaraan berupa dan 2 motor dengan total nilai Rp 22.500.000. Selain itu ia juga tercatat memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 20.950.000 serta kas dan setara kas berjumlah Rp 237.010.345.
Dirinya tercatat tidak memiliki hutang.
7. August Melasz
Untuk saat ini rincian harta kekayaan August Mellaz belum diketahui. Sebab dirinya satu-satunya anggota KPU terpilih yang berasal dari luar lingkungan KPU ataupun Bawaslu.
August Melasz dikenal sebagai aktivis demokrasi dan pemilu. Ia kerap mengisi berbagai acara yang berkaitan dengan pemilu dan demokrasi. Saat ini, ia menjabat sebagai Direktur Eksekutif Sindikasi Pemilu dan Demokrasi (SPD).
Simak Video 'DPR Sahkan Anggota Bawaslu-KPU Periode 2022-2027, Ini Daftarnya':