Bertemu Bos ADB, Jokowi Pamer Sukses Vaksinasi-Tekan Ekspor Barang Mentah

Bertemu Bos ADB, Jokowi Pamer Sukses Vaksinasi-Tekan Ekspor Barang Mentah

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 18 Feb 2022 21:36 WIB
Presiden Joko Widodo ngobrol bareng Bos Bank Pembangunan Asia
Foto: Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jakarta -

Petinggi Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor. Pertemuan ini, membahas sejumlah hal seperti penanganan pandemi COVID-19 hingga dukungan ADB terhadap transisi energi di Indonesia.

Para pejabat ADB yang datang yaitu President ADB Masatsugu Asakawa, Arif Baharudin selaku Excutive Director Representing Indonesia, dan Jiro Tominaga selaku Country Director ADB Indonesia Resident Mission.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa yang ikut serta dalam pertemuan itu mengatakan Jokowi sempat memamerkan keberhasilan Indonesia dalam rangka melaksanakan program vaksinasi. Saat ini sudah ada 330 jutaan orang mendapatkan vaksin, padahal Indonesia bukan negara produsen vaksin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bapak Presiden menyampaikan perkembangan terkini terkait dengan COVID di Indonesia dan bahwa Indonesia adalah negara keempat sekarang di dunia yang sukses melakukan vaksinasi dan sudah mencapai di atas 330 jutaan yang divaksinasi. Padahal kita adalah negara yang tidak memproduksi vaksin," jelas Suharso dalam keterangan tertulis, Jumat (18/2/2022).

Jokowi juga menjelaskan mengenai kinerja ekonomi Indonesia yang pada kuartal IV pada tahun 2021 sudah berada di atas 5%. Pihak ADB pun memuji pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2021.

ADVERTISEMENT

"Meskipun full year pada tahun lalu 3,7% tapi itu sudah bagus dan dipuji oleh ADB bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia termasuk yang amazing kata beliau," imbuh Suharso.

Jokowi jelaskan soal hilirisasi industri. Klik halaman berikutnya

Lebih lanjut, Jokowi juga menjelaskan mengenai hilirisasi industri yang tengah dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Menurut Suharso, Presiden yakin jika hilirisasi industri akan bisa memberikan nilai tambah ekspor sekaligus memperbaiki neraca transaksi berjalan Indonesia.

"Tadi Bapak Presiden menyampaikan bahwa yang kita bisa peroleh bisa 1 berbanding 20, dari US$ 1 miliar menjadi US$ 20,1 miliar hanya karena satu aturan bagaimana kita tidak mengekspor dalam bentuk bahan mentah, tetapi dalam bentuk barang-barang jadi," papar Suharso.

Terakhir, pihak ADB menyatakan dukungannya terhadap pembiayaan dalam hal transisi energi serta pembiayaan-pembiayaan lainnya pada sejumlah proyek yang sedang berjalan.

"Juga pembiayaan-pembiayaan yang sedang berjalan karena ada 14 proyek hari ini dan sudah cukup lama, 55 tahun, ADB bersama Indonesia," pungkas Suharso.


Hide Ads