Himne dan mars juga digunakan oleh banyak institusi seperti sekolah, perguruan tinggi, organisasi kemasyarakatan, bahkan partai politik. Ada perbedaan yang kental antara musik himne dan mars, baik dari sisi instrumen, lirik, dan ritme.
Umumnya, himne berisi pujian kepada Tuhan, ungkapan syukur, perjuangan, pengharapan, juga kesan-kesan agung. Contohnya adalah Himne Guru, lagu Syukur, dan Gugur Bunga. Himne dinyanyikan dengan tempo yang cenderung lambat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan mars adalah komposisi musik yang iramanya teratur serta memiliki tempo yang lebih cepat dari himne. Mars dinyanyikan dengan ritme yang semangat dan menghentak, dan identic dengan lirik perjuangan yang bersifat persuasif.
Banyak organisasi kemasyarakatan atau organisasi milik pemerintah yang menggunakan mars sebagai sarana membakar semangat para anggotanya. Contohnya adalah Mars Korpri dan Mars PGRI. Lagu-lagu wajib kenegaraan pun banyak menggunakan musik mars, seperti Garuda Pancasila, Maju Tak Gentar, dan lain sebagainya.
Menteri Tjahjo menjelaskan, poin kolaboratif dalam BerAKHLAK jadi salah satu hal yang harus diperhatikan. "Memberi kesempatan berbagai pihak untuk berkontribusi, juga terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah," jelas Menteri Tjahjo.
Lirik pada mars dan himne KPK, berisi hal semangat kebangsaan serta ideologi bangsa yang merujuk pada satu tujuan, yakni Indonesia bersih dari korupsi. Hal itu tentu selaras dengan core values ASN pada poin loyal, yang menekankan pada memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta pemerintahan yang sah.
"Hentakan musik dan lirik dalam mars serta himne KPK saya harap memberi semangat pada seluruh pegawai KPK khususnya, dan seluruh jajaran pemerintah pada umumnya, untuk semangat memberantas praktik korupsi," pungkas Menteri Tjahjo.
(hns/hns)