Nama Indra Kenz atau Indra Kesuma belakangan sering diperbincangkan karena melakukan kegiatan promosi dan pelatihan trading ilegal yang merugikan masyarakat. Terbaru dirinya dipanggil bersama afiliator dan influencer lainnya seperti Doni Muhammad Taufik atau Doni Salmanan, Vincent Raditya, Erwin Laisuman, dan Kenneth William.
Mereka diduga telah melakukan kegiatan pelatihan perdagangan tanpa izin, serta memfasilitasi produk binary option dan broker ilegal yang tidak terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan seperti Binomo, Olymptrade, Quotex dan Octa FX.
Indra Kenz adalah pria kelahiran Sumatera Utara tepatnya di Rantauprapat pada 31 Mei 1996. Kesuksesan di usia muda yang dipamerkannya di media sosial tidak jarang bikin yang melihat iri dan terobsesi ingin menjadi seperti dirinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beragam barang-barang mewah berharga fantastis yang dibelinya sering jadi konten. Sampai akhirnya dirinya dijuluki sebagai 'crazy rich Medan'.
Kesuksesan yang telah dicapainya di usia muda saat ini, bisa dibilang kehidupan Indra Kenz sangat berbeda dengan masa kecilnya. Saat masih usia 16 tahun, dia sudah mulai membantu perekonomian keluarga dengan berjualan online, menjadi pengamen, penyanyi cafe, hingga sopir taksi online.
"Serius emang pernah jadi pengamen karena aku kan anak perantauan ya, aslinya dari Rantauprapat, 7 jam dari Medan. Aku merantau ke Medan nggak punya apa-apa, nggak punya relasi, nggak punya kerjaan, cuma punya gitar. Pertama ke angkringan, nyanyi dengan serius. Biasa orang kalau ngamen kan nyanyi bentar minta duit. Aku nyanyinya 5 lagu, benar-benar dengan hati, abis itu baru dikasih duit," jelas Indra Kenz dikutip dari YouTube Trans TV Official, Minggu (20/2/2022).
Pekerjaan jadi pengamen itu digeluti Indra Kenz sejak umur 18 tahun. Merasa ada bakat menyanyi, dia pun sempat mengikuti ajang pencarian bakat.
Peruntungan Indra Kenz mulai berubah ketika bekerja menjadi pegawai asuransi di usia 21 tahun. Dia pun sempat ikut berjualan jam tangan branded dan mendapatkan untung cukup banyak, namun sayangnya bangkrut karena tak bisa mengelola keuangannya dengan baik.
Kejadian itu pun membuatnya berkenalan dengan dunia trading. Indra Kenz terjun karena pernah tertipu oleh investasi bodong, hingga akhirnya dia mempelajari seluk beluk trading dan bagaimana cara mengelolanya.
Simak Video "Video: BEI Revisi Aturan, Trading Halt Dilakukan Jika IHSG Turun 8%"
[Gambas:Video 20detik]