Mau Genjot Impor Kedelai Meski Mahal, Kemendag: Lebih Baik Ada

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Minggu, 20 Feb 2022 20:45 WIB
Ilustrasi Kedelai (Foto: Pradita Utama/detikcom)
Jakarta -

Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan memastikan kedelai tersedia. Meski, kedelai yang ada harganya relatif tinggi.

Hal itu terjadi karena Indonesia tergantung kedelai impor. Sehingga, pemerintah tak bisa mengendalikan harga yang tinggi seperti yang saat ini dikeluhkan perajin tahu tempe.

"Yang kita pastikan kedelai selalu tersedia, jadi kita importir itu tetap kita paksakan untuk impor walaupun harga tinggi. Lebih baik bahan baku ada, harga tinggi, karena pada dasarnya perajin tahu tempe nanti nggak bisa berusaha kalau nggak ada kedelainya," kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan kepada detikcom, Minggu (20/2/2022).

Oke mengatakan, jumlah perajin tahu tempe saat ini sekitar 150 ribu perajin. Dia mengatakan, upaya memperlancar impor dilakukan supaya ratusan ribu perajin itu bisa tetap menjalankan usahanya.

"Sampai puasa dan lebaran kita pastikan dulu importasi lancar, ketersediaan kedelai ada, sehingga 150 ribu perajin tahu tempe tetep bisa berusaha," terangnya.

Perajin tahu tempe Indonesia biasanya memanfaatkan kedelai impor dari Amerika. Hal itu berkaitan dengan masalah rasa.

Lanjutnya, harga kedelai ini diperkirakan masih tinggi sampai Mei mendatang.

"Sampai bulan Mei itu harga future-nya masih di atas, bulan Juni mungkin terjadi penurunan sedikit dan akhirnya mudah-mudahan kembali lagi," ujarnya.




(acd/dna)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork