Selain itu, terjadi juga penurunan produktivitas akibat pembatasan sosial, hilangnya pengetahuan (learning loss) di tingkat pelajar, hingga maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) atau job loss akibat pemulihan dunia usaha yang lambat.
"Yang penting juga, sebenarnya terkait dengan pembenahan sistem kesehatan nasional kita yang sampai sekarang ini sedang mengalami perbaikan," pungkas Suharso.
Klaim Airlangga
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto justru sudah mengklaim bahwa Indonesia kembali masuk jajaran negara dengan pendapatan menengah atas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah, di tengah situasi pandemi COVID-19, ada kabar baik untuk bangsa kita. Indonesia kembali masuk dalam jajaran negara dengan pendapatan menengah atas. Hal ini didasarkan pada data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2021 mencapai 3,7% year on year. Angka ini telah melampaui capaian sebelum pandemi COVID-19," tulis Airlangga di Instagram pribadinya, Jumat (18/2)
Meski begitu, klaim tersebut belum didukung oleh data Bank Dunia. Sebab, selama ini yang mengeluarkan data klasifikasi negara berdasarkan pendapatan adalah lembaga yang bermarkas di Washington D.C tersebut.
(aid/ara)