Pengusaha Jamin Minyak Goreng Murah Tanpa Syarat: Oknum Nakal Kita Sikat!

Pengusaha Jamin Minyak Goreng Murah Tanpa Syarat: Oknum Nakal Kita Sikat!

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 21 Feb 2022 18:30 WIB
Beli Minyak Goreng Wajib Vaksin
Foto: Dok. Istimewa
Jakarta -

Syarat membeli minyak goreng murah di sebuah minimarket menjadi viral di media sosial. Syarat yang dimaksud adalah melampirkan kartu keluarga (KK) dan bukti vaksin untuk pembeli membeli minyak goreng.

Syarat ini sontak jadi pembicaraan banyak yang menilai syarat tersebut tidak masuk akal. Asosiasi pengusaha ritel sendiri mengaku tidak pernah mengarahkan para toko-toko anggotanya untuk memberikan syarat-syarat aneh untuk membeli minyak goreng.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Solihin mengatakan apabila ada laporan toko-toko anggotanya yang memberikan syarat aneh untuk membeli minyak goreng pasti akan ditindak tegas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami akan tegas sekali, semua udah komit. Menjual barang itu tanpa syarat apapun, selama persedian masih ada," ungkap Solihin kepada detikcom, Senin (21/2/2022).

Bila ada laporan yang jelas masuk ke Aprindo, pihaknya berjanji akan mengusut. Oknum yang membuat syarat itu pun akan dipecat, baik di tingkat manajer maupun di tingkat pegawai toko biasa.

ADVERTISEMENT

"Kita lihat nanti apakah ada intruksi dari atasan, kita indikasi itu cari dulu. Kalau ada intruksi atasan ya atasan yang kita hantam. Kalau nggak ada intruksi dari atasan tapi inisiatif sendiri ya bawahannya kami sikat," ungkap Solihin.

"Pokoknya kalau ada indikasi kecurangan untuk pribadi kita selesaikan," tegasnya.

Soal toko pada postingan yang viral, pihaknya sendiri tidak tahu apakah minimarket itu anggota Aprindo atau bukan. Bila memang anggota Aprindo pasti pihaknya akan menindak tegas minimarket yang memberikan syarat melampirkan KK dan bukti vaksin saat mau melakukan pembelian minyak goreng.

Setidaknya, bila ada laporan soal toko yang nakal memberikan syarat membeli minyak goreng, masyarakat bisa lebih spesifik memberikan informasi soal lokasinya di mana.

"Ini kami juga bingung tokonya di mana ya yang viral itu. Kalau mau penelusuran kan jumlah kita juga banyak, susah juga. Cuma kalau ada laporan begitu, mungkin yang penting informasinya jelas, jadi kami bisa usut," ujar Solihin.

(hal/dna)

Hide Ads