Bisnis Kuliner Masih Bisa 'Ngegas' di Tengah Pandemi, Ini Buktinya

Bisnis Kuliner Masih Bisa 'Ngegas' di Tengah Pandemi, Ini Buktinya

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Senin, 21 Feb 2022 14:20 WIB
Shot of a businesswoman talking on her cellphone while using her laptop
Foto: Getty Images/shapecharge
Jakarta -

Kinerja sektor kuliner (F&B) masih mampu bergerak positif di tengah melemahnya daya beli masyarakat selama pandemi. Hal ini memberikan kesempatan bagi Foodstory Group untuk menjadi rumah bagi para pelaku bisnis F&B melalui dukungan modal dan sumber daya yang disediakan.

Dukungan ini diberikan untuk mendorong peningkatan skala bisnis dari para pelaku bisnis F&B yang telah dan akan bergabung dalam ekosistem Foodstory Group.

Dari prospek F&B di Indonesia yang masih terus berkembang pesat, Co- Founder dan CEO Foodstory Group, Dennish Tjandra, melihat banyaknya tantangan yang dihadapi oleh para pelaku usaha, baik yang baru memulai bisnis ataupun yang telah berjalan. Tantangan yang dihadapi antara lain, akses terhadap modal dan sumber daya. Kondisi ini sering kali menghambat hingga bahkan membuat bisnis yang tadinya berpotensi terpaksa tutup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami berkomitmen untuk memberikan solusi bagi para pelaku usaha F&B agar mereka dapat mengembangkan bisnis ke level yang lebih jauh. Foodstory Group tidak hanya memberikan dukungan dalam bentuk dana investasi, namun juga memberikan dukungan ekosistem dan manajemen dari tim berpengalaman yang kami miliki. Hal ini kami lakukan untuk terus mendorong pertumbuhan mereka ke depannya," kata Dennish, Senin (21/2/2022).

Pengembangan bisnis yang ingin didorong oleh Foodstory Group ini sendiri diakui Dennish adalah juga karena mereka melihat pertumbuhan industri kecil menengah (IKM) yang pada triwulan tiga tahun 2021 lalu mengalami kenaikan positif sebesar 4,37%.

ADVERTISEMENT

Pertumbuhan ini didominasi oleh industri makan dan minuman. Hal inilah yang menjadikan Foodstory Group berfokus untuk mendorong IKM terutama pada sektor F&B untuk dapat meningkatkan skala bisnis mereka.

Dennish menjelaskan bahwa salah satu pengembangan bisnis yang Foodstory Group lakukan yaitu melakukan akuisisi brand F&B ternama yakni Gaaram. Hal ini dilakukan sebagai langkah perusahaan untuk semakin dapat memberikan dukungan lebih kepada para mitra bisnisnya. Selain karena produk, Gaaram memiliki dapur sentral dan sumber daya yang telah terlatih.

Kapabilitas ini diharapkan akan semakin mempermudah brand-brand F&B yang tergabung di dalam ekosistem Foodstory Group untuk dapat memperluas jaringan bisnis.

Selain itu, Dennish juga mengungkapkan bahwa melalui pendanaan yang mereka dapatkan dari RND Kapital pada Oktober 2021 lalu, Foodstory Group telah berhasil mengakselerasi pertumbuhan masing-masing brand portfolio mereka secara cepat hingga lebih dari 100 virtual restaurants telah hadir secara total. Chicken Pao yang menjadi salah satu brand portfolio mereka bahkan diklaim memiliki pencapaian tingkat pertumbuhan bisnis hingga 90 kali lipat sepanjang tahun 2021.

"Untuk tahun 2022, kami siap melakukan investasi pada sekitar 15 brand F&B berpotensi di Indonesia. Kami terus bergerak mencari brand-brand yang kami lihat potensial. Kami juga terbuka kepada setiap pelaku bisnis F&B yang memiliki visi meningkatkan skala bisnis mereka ke tingkat yang lebih baik dan sesuai dengan kriteria kami," tambahnya.


Hide Ads