Geopolitik antara Rusia dan Ukraina semakin memanas dan dampaknya menyebar hingga pasar keuangan. Investor diminta bersiap menghadapi ancaman penurunan pasar global yang semakin luas.
Presiden Rusia Vladimir Putin diketahui telah menandatangani sebuah dekrit. Tak hanya mengakui dua wilayah yang hendak memisahkan diri dari Ukraina sebagai negara, dia juga memerintahkan angkatan bersenjata Rusia masuk ke wilayah-wilayah tersebut.
Putin memobilisasi pasukan dengan dalih fungsi penjaga perdamaian. Kedua wilayah yang diakui kemerdekaannya berada di Ukraina Timur, yakni Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Lugansk (LPR) yang sudah sejak lama memang didukung Rusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketegangan telah mengguncang pasar global tahun ini dan menghilangkan puluhan miliar dolar dari nilai aset Rusia dan Ukraina. Kondisi ini diperkirakan berlangsung jauh lebih buruk.
"Mungkin meremehkan untuk mengatakan bahwa itu akan menjadi hari yang buruk (di pasar) besok," kata Manajer Portofolio Pasar Berkembang di London, Viktor Szabo dikutip dari CNN, Selasa (22/2/2022).
Pasar Rusia masih terbuka ketika Putin mengumumkan keputusannya secara langsung di televisi menyusul panggilan telepon ke para pemimpin Jerman dan Prancis.
Rubel Rusia mengalami penurunan 3,3%, sementara pasar saham Moskow jatuh ke level terendah dalam lebih dari setahun karena indeks RTS (IRTS) berdenominasi dolar turun 13,2% dan indeks MOEX Rusia (IMOEX) berbasis rubel turun 10,5%.
Berlanjut ke halaman berikutnya.