Jurus Pupuk Kaltim Cegah Pemalsuan Data Distribusi Pupuk Subsidi

Jurus Pupuk Kaltim Cegah Pemalsuan Data Distribusi Pupuk Subsidi

Angga Laraspati - detikFinance
Selasa, 22 Feb 2022 12:28 WIB
Ilustrasi Pupuk Subsidi
Foto: Dok. Pupuk Kaltim
Jakarta -

PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) mengembangkan berbagai metode untuk menjamin pupuk subsidi dapat disalurkan secara tepat ke masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Salah satunya adalah melalui implementasi sistem pengawasan proses distribusi pupuk secara digital.

Adapun salah satu bentuk digitalisasi tersebut adalah sistem pengawasan distribusi pupuk dari pabrik sampai ke kios secara real time menggunakan teknologi yang dinamai Distribution Planning & Control System (DPCS).

Diketahui, sistem ini dikembangkan sebagai respons atas permasalahan adanya oknum mafia pupuk yang kerap menjadi momok dalam proses distribusi pupuk subsidi. Sistem DPCS digunakan untuk mempermudah monitoring distribusi stok pupuk, dengan menampilkan data dari lini 1 hingga lini 4 secara real time.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Teknologi ini dikembangkan untuk meminimalisir praktik mafia pupuk yang kerap memalsukan data atau membuat data fiktif penerima pupuk-pupuk bersubsidi untuk kemudian dijual ke pihak lain, bahkan hingga ke luar daerah alokasi yang telah ditentukan.

Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi mengungkapkan PKT diberi mandat oleh Kementerian Pertanian dan Pupuk Indonesia untuk benar-benar menjaga rantai distribusi pupuk subsidi ke wilayah tanggung jawab PKT.

ADVERTISEMENT

"Untuk itu, PKT berkomitmen untuk terus memperkuat sistem distribusi pupuk subsidi melalui inovasi sistem pengawasan yang terdigitalisasi. Harapannya, dengan sistem yang lebih pintar ini, proses distribusi pupuk dapat lebih akurat lagi dan terhindar dari oknum pelaku praktik penyelewengan dan praktik mafia pupuk," kata Rahmad dalam keterangan tertulis, Selasa (22/2/2022).

Sistem DPCS ini telah digunakan PKT sejak 2016 dan terus dikembangkan bersama Pupuk Indonesia mulai tahun 2020 lalu untuk dapat mengawasi dan mengidentifikasi terjadinya penyimpangan selama proses pendistribusian pupuk.

Selama pengembangannya, sistem DPCS terus disempurnakan di berbagai aspek. Salah satunya adalah implementasi early warning system, yang dapat memberikan peringatan bila stok mulai menipis pada tingkat daerah, untuk kemudian diantisipasi.

Bersambung di halaman selanjutnya. Langsung klik

Selain stok pupuk, data yang dihimpun dalam sistem DPCS juga meliputi penjualan, alokasi di setiap daerah, kapasitas gudang, posisi pupuk yang dalam perjalanan baik darat maupun laut, kontak staf pemasaran di masing-masing wilayah, distributor, pengecer serta detail informasi lainnya.

Lebih lanjut, pada rantai distribusi pupuk di tingkat kios/pengecer, PKT menggunakan sistem RMS (Retail Management System) yang dikembangkan dan digunakan oleh seluruh perusahaan dalam naungan Pupuk Indonesia.

Sistem ini dapat mengawasi setiap stok dan transaksi pupuk, termasuk mengidentifikasi siapa saja pihak yang ingin melakukan penebusan pupuk di tingkat kios.

Sistem ini diharapkan dapat mengantisipasi adanya oknum yang membeli pupuk subsidi menggunakan data identifikasi palsu, maupun oknum yang sejatinya tidak terdaftar di e-RDKK, sehingga mereka tidak dapat mendapatkan pupuk subsidi secara sembarangan.

"Tidak hanya dari sisi inovasi teknologi pengawasan, PKT juga selalu berkomitmen untuk terus memprioritaskan kebutuhan pupuk subsidi domestik melalui penjaminan ketersediaan stok pupuk. Setiap datangnya musim tanam, kami selalu menyiapkan stok pupuk subsidi melebihi ketentuan pemerintah," ujar Rahmad.

"Kami berharap bahwa melalui berbagai upaya kami dari sisi teknologi, pengawasan, dan jaminan kapasitas produksi, dapat membantu mengentaskan permasalahan yang ada dalam rantai distribusi pupuk subsidi," pungkasnya.


Hide Ads