PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) mengembangkan berbagai metode untuk menjamin pupuk subsidi dapat disalurkan secara tepat ke masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Salah satunya adalah melalui implementasi sistem pengawasan proses distribusi pupuk secara digital.
Adapun salah satu bentuk digitalisasi tersebut adalah sistem pengawasan distribusi pupuk dari pabrik sampai ke kios secara real time menggunakan teknologi yang dinamai Distribution Planning & Control System (DPCS).
Diketahui, sistem ini dikembangkan sebagai respons atas permasalahan adanya oknum mafia pupuk yang kerap menjadi momok dalam proses distribusi pupuk subsidi. Sistem DPCS digunakan untuk mempermudah monitoring distribusi stok pupuk, dengan menampilkan data dari lini 1 hingga lini 4 secara real time.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Teknologi ini dikembangkan untuk meminimalisir praktik mafia pupuk yang kerap memalsukan data atau membuat data fiktif penerima pupuk-pupuk bersubsidi untuk kemudian dijual ke pihak lain, bahkan hingga ke luar daerah alokasi yang telah ditentukan.
Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi mengungkapkan PKT diberi mandat oleh Kementerian Pertanian dan Pupuk Indonesia untuk benar-benar menjaga rantai distribusi pupuk subsidi ke wilayah tanggung jawab PKT.
"Untuk itu, PKT berkomitmen untuk terus memperkuat sistem distribusi pupuk subsidi melalui inovasi sistem pengawasan yang terdigitalisasi. Harapannya, dengan sistem yang lebih pintar ini, proses distribusi pupuk dapat lebih akurat lagi dan terhindar dari oknum pelaku praktik penyelewengan dan praktik mafia pupuk," kata Rahmad dalam keterangan tertulis, Selasa (22/2/2022).
Sistem DPCS ini telah digunakan PKT sejak 2016 dan terus dikembangkan bersama Pupuk Indonesia mulai tahun 2020 lalu untuk dapat mengawasi dan mengidentifikasi terjadinya penyimpangan selama proses pendistribusian pupuk.
Selama pengembangannya, sistem DPCS terus disempurnakan di berbagai aspek. Salah satunya adalah implementasi early warning system, yang dapat memberikan peringatan bila stok mulai menipis pada tingkat daerah, untuk kemudian diantisipasi.
Bersambung di halaman selanjutnya. Langsung klik