APBN Januari 2022 Surplus Rp 28,9 T

APBN Januari 2022 Surplus Rp 28,9 T

Aulia Damayanti - detikFinance
Selasa, 22 Feb 2022 20:15 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) didampingi Wamenkeu Suahasil Nazara (kanan) mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi XI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (26/8/2020). Raker tersebut membahas Laporan Keuangan Kementerian Keuangan pada APBN 2019. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/aww.
Foto: ANTARAFOTO/PUSPA PERWITASARI
Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mengalami surplus per Januari 2022. Angkanya surplus Rp 28,9 triliun atau perbaikan hingga 163,5% dibandingkan dari Januari 2021.

"Postur APBN tahun lalu Januari mengalami defisit Rp 45,5 triliun, dan ini defisit cukup tinggi kenaikan defisit mencapai 30%. Sekarang surplus Rp 28,9 triliun berarti terjadi perbaikan hingga 163,5%. Ini adalah situasi di mana APBN kita membalik," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Selasa (22/2/2022).

Sri Mulyani juga mengungkap keseimbangan primer surplus Rp 49,4 triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Januari APBN alami surplus dari keseimbangan primer maupun total. Keseimbangan primer surplus Rp 49,4 triliun, ini pembalikan yang luar biasa," lanjutnya.

Ia merinci, capaian itu didapat dari penerimaan negara hingga 31 Januari 2022 Rp 156 triliun dari target realisasi tahun ini Rp 1.846 triliun atau 8,5%. Capaian penerimaan negara itu naik 54,9% dari Januari tahun lalu yang masih mengalami kontraksi 4,2%.

ADVERTISEMENT

Kemudian, untuk perpajakan telah terkumpul Rp 134 triliun atau 8,9% dri target Rp 1.510 triliun. Angka itu tumbuh 65,6% dari tahun lalu yang hanya mengumpulkan Rp 81 triliun.

Penerimaan pajak terkumpul Rp 109,1 triliun atau naik 59,4% dibandingkan Januari tahun lalu hanya terkumpul Rp 68,5 triliun atau kontraksi 15,3%. Bea cukai sebesar Rp 24,9 triliun atau tumbuh 99,4%.

Belanja negara mencapai Rp 127,2 triliun atau kontraksi 13%. Rinciannya belanja Kementerian/Lembaga (K/L) mencapai Rp 21,8 triliun, belanja non K/L Rp 50,4 triliun. Total belanja negara pusat Rp 72,2 triliun atau turun 24% dibandingkan tahun lalu pemerintah pusat belanja hingga Rp 95,1 triliun.

(dna/dna)

Hide Ads