Salah satu bank di Inggris, Barclays menahan bonus dan pencairan saham mantan bosnya Jes Staley. Nilai saham milik Staley disebut sebanyak US$ 29 juta atau setara Rp 416 miliar (Rp 14.350).
Saham itu ditahan karena Staley masuk dalam penyelidikan kasus penjahat seks, Jeffrey Epstein. Barclays mengatakan saham itu ditahan sambil menunggu hasil penyelidikan oleh pihak berwenang.
"Kami menunggu perkembangan lebih lanjut sehubungan dengan proses peraturan dan hukum terkait dengan penyelidikan FCA dan PRA yang sedang berlangsung," kata Barclays dalam laporannya, dikutip dari CNN, Kamis (24/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Financial Conduct Authority (FCA) dan Bank of England's Prudential Regulation Authority (PRA) sedang menyelidiki hubungan antara Staley dengan Epstein. Penyelidikan difokuskan pada bagaimana Staley mengkarakterisasi hubungan keduanya.
Staley sendiri telah angkat kaki dari Barclays tahun lalu. Ia pergi setelah bank masuk dalam penyelidikan kasus Epstein. Meskipun pada waktu itu Staley sangat menentang seluruh dugaan yang muncul.
Untuk saham milik Staley sebenarnya sebanyak 9,1 juta saham yang sudah diinvestasikan dan tunduk pada ukuran kinerja. Sementara masih ada 2,1 juta saham yang belum dipakai yang tidak tunduk pada tinjauan kinerja atau bernilai US$ 29 juta berdasarkan harga penutupan Selasa.
Sebelum bergabung dengan Barclays sebagai CEO pada Desember 2015, Staley bekerja selama lebih dari 30 tahun di JPMorgan (JPM). Ia menjabat sebagai kepala divisi perbankan investasi. Hubungannya dengan Epstein dimulai pada tahun 2000, ketika ia menjadi kepala bank swasta JPMorgan.
"Dia sudah menjadi klien. Hubungan itu dipertahankan selama saya di JPMorgan, tetapi ketika saya meninggalkan Morgan, hubungan itu berkurang cukup signifikan," kata Staley kepada wartawan melalui telepon pada Februari 2020.
Saat ditanya apakah dia menyesali hubungannya dengan Epstein. Staley mengaku sangat menyesal. Staley juga menegaskan telah memberi tahu dewan Barclays, dia tidak memiliki kontak dengan Epstein sejak menjadi CEO Barclays.
"Jelas saya pikir saya mengenalnya dengan baik dan tidak. Dan pasti dengan melihat ke belakang dari apa yang kita semua tahu sekarang, saya sangat menyesal memiliki hubungan apapun dengan Jeffrey Epstein," tutupnya.
(das/das)