Rusia sudah mengerahkan pasukan militer ke Ukraina. Akibat hal ini, Rusia menerima sanksi dari sejumlah negara.
Dikutip dari CNN disebutkan Jerman telah menghentikan sertifikasi pipa Nord Stream 2 pada Selasa. Ini disebut merupakan sanksi terkuat yang diberikan untuk Rusia.
Kemudian Amerika Serikat (AS), Uni Eropa dan negara sekutu lainnya juga memberikan sanksi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut daftar sanksinya:
Amerika Serikat
Presiden Joe Biden disebut memberikan sanksi kepada dua lembaga keuangan Rusia. Namun sanksi ini disebut hanya berdampak ringan untuk ekonomi Rusia.
Tapi Biden mengaku siap untuk meningkatkan sanksi jika Rusia kembali melanggar batas wilayah Ukraina. Misalnya AS bisa lebih banyak membatasi transaksi bank Rusia yang ada di AS serta memutus bank Rusia dari sistem keuangan global.
Uni Eropa
Uni Eropa akan melancarkan beberapa sanksi untuk Rusia. Keputusan Jerman untuk menghentikan sertifikasi pipa Nord Stream 2 menunjukkan keseriusan Eropa untuk masalah ini.
Meskipun ada ancaman harga gas alam yang lebih tinggi untuk para konsumen di Uni Eropa. Pipa sepanjang 750 mil itu selesai pada September namun belum menerima sertifikasi dari regulator Jerman.
Tanpa pipa itu, gas alam tak bisa mengalir dari laut Baltik Rusia ke Jerman. Nord Stream 2 ini bisa menghasilkan 55 miliar meter kubik gas per tahun. Angka ini lebih tinggi 50% dari konsumsi gas tahunan di Jerman.
Perdana Menteri Boris Johnson mengungkapkan jika apa yang ditempuh Jerman merupakan langkah yang berani. "Kami salut dengan keputusan Jerman membatalkan Nord Stream 2 itu adalah langkah berani," kata dia.
Inggris
Negara ini juga memberikan sanksi kepada lima bank Rusia dan crazy Rich Rusia pada Selasa lalu. Misalnya Rossiya Bank, IS Bank, General Bank, Promsvyazbank dan Black Sea Bank serta Inggris membekukan aset tiga orang kaya Rusia Gennady Timchenko, Boris Rotenberg dan Igor Rotenberg.
Rotenberg merupakan keluarga pemilik SGM Group yang merupakan perusahaan infrastruktur minyak dan gas terbesar di Rusia. Sementara Timchenko merupakan perusahaan investasi swasta Volga Group. Ketiganya juga sudah terkena sanksi di AS.
Dampak Untuk Rusia
Akibat hal ini, Rusia juga sudah mengalami dampaknya. Seperti rubel yang merosot ke level terendah terhadap dolar AS.
Kemudian indeks saham Moskow juga terjun bebas hingga lebih 10% pada Senin lalu. Kondisi ini membuat pasar saham Rusia merugi hingga US$ 25 miliar dalam satu pekan.
Analis JPMorgan Chase mengungkapkan potensi penurunan harga ini masih bisa terjadi dalam waktu dekat. Apalagi Wall Street juga menurunkan peringkat ekuitas Rusia menjadi netral.
(kil/das)