Imbas Rusia Serang Ukraina: Harga Minyak-Saham Ambyar, Emas Berjaya

Kholida Qothrunnada - detikFinance
Kamis, 24 Feb 2022 20:30 WIB
Foto: AP Photo/File
Jakarta -

Perang antara Rusia dan Ukraina mulai berlangsung hari ini. Hal itu tentunya akan memberikan dampak yang luas bagi perekonomian pasar komoditas global.

Berdasarkan dari laporan di Al Jazeera Tv Kamis (24/2/2022), para warga Ukraina siang ini telah mengalami panic buying dengan memborong perlengkapan dan bensin di SPBU. Panic buying itu dipicu akibat ledakan bom yang terdengar di Kiev, Ibu Kota Ukraina.

"Orang-orang tampaknya panik di pusat kota karena suara ledakan yang mengguncang kota yang bergema di sekitar gedung itu sangat menakutkan bagi orang-orang yang tidak terbiasa dengan hal semacam ini," kata Andrew Simmons dalam laporannya di Al Jazeera TV, dikutip detikcom Kamis, (24/2/2022).

Dikutip dari Reuters disebutkan, Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengerahkan pasukan militer khusus ke Ibu Kota Ukraina. Kondisi ini membuat pasar panik sehingga menyebabkan harga saham merosot.

Misalnya Euro Stoxx 50 dan DAX turun lebih dari 3,5%, sementara itu untuk FTSE turun 2%. AD Indeks S&P 500 turun 2,3% dan Nasdaq turun 2,8% ini menjadikan indeks tersebut berada dalam kondisi bearish.

Sementara itu di Asia indeks MSCI turun, lebih dari 3,2% ke level terendah sejak Oktober 2020 dan saham Australia merosot hingga 3% dan saham unggulan di China turun 2%, serta Nikkei turun 2,1%.

Laporan Reuters, Kamis (24/2), ketika Rusia memindahkan pasukan ke Ukraina tercatat harga minyak mentah Brent naik ke level tinggi dari 3,5% hingga menembus US$ 100 per barel pada Kamis (24/2/2022. Ini merupakan yang pertama kalinya sejak September 2014.

Kemudian, West Texas Intermediate melonjak 4,6% menjadi US$ 96,22 per barel dan merupakan level tertinggi sejak Agustus 2014. Minyak mentah jenis WTI AS juga melonjak USD 4,22 atau 4,6 persen menjadi USD 96,32 per barel, setelah naik ke USD 96,51, juga tertinggi sejak Agustus 2014.

Diketahui, Rusia adalah salah satu negara pemasok utama gas alam terbesar ke Eropa. Rusia menyediakan sekitar 35 persen dari pasokannya ke Eropa.

Reuters menyebut invasi Rusia ke Ukraina akan memicu perang di Eropa. Hal itu dilatarbelakangi oleh status Rusia yang merupakan produsen minyak terbesar kedua di dunia.

Presiden Rusia Vladimir Putin juga telah mengerahkan pasukan militer khusus ke Ibu Kota Ukraina. Kondisi ini membuat pasar panik sehingga menyebabkan harga saham merosot. Misalnya Euro Stoxx 50 dan DAX turun lebih dari 3,5% sementara itu untuk FTSE turun 2%.

Tidak hanya minyak, perang Rusia ke Ukraina juga akan berdampak pada komoditas lain. Harga dolar AS, emas, IHSG dan harga minyak yang terus melambung tinggi akibat serangan Rusia ke Ukraina.

Harga Emas Melambung

Invasi Rusia ke Ukraina membuat harga emas hari ini Kamis (24/02/2022) mengalami kenaikan tertinggi dalam satu tahun, yakni melambung lebih dari 2%.

Dikutip dari Reuters, investor telah berbondong-bondong mengalihkan aset mereka ke tempat yang aman. Hal itu disebabkan kerana adanya kekhawatiran dengan penyerangan ini.

Harga emas berjangka AS naik 2% menjadi US$ 1.937,10 per ons. Sementara, harga perak naik menjadi US$ 24,92 per ons, platinum menjadi US$ 1.101,56 per ons dan paladium menjadi US$ 2.516,39 per ons.

Rusia merupakan produsen emas terbesar ketiga di dunia. Salah satu perusahaan asal Rusia, Nornikel juga adalah produsen utama paladium dan platinum.

Harga Bursa IHSG Anjlok

Tidak hanya harga emas, invasi Rusia ke Ukraina juga telah menyebabkan bursa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) siang hari ini anjlok dan terus berada di zona merah sejak pagi hari ini.

IHSG pagi ini terpantau melemah sejak pra perdagangan yang sudah turun 7 poin (0,11%) ke level 6.912. Sementara indeks LQ45 juga turun 3 poin ke level 981.

Kemudian pada pukul 9.05 IHSG hari ini juga masih merosot. IHSG turun 22 poin atau 0,33% ke level 6.817. Sedangkan indeks LQ45 juga berada di level 981 atau turun 4 poin (0,41%).

Pada penutupan perdagangan sesi pertama, IHSG berhenti di level 6.807 turun hingga 112 poin atau 1,63%. Indeks LQ45 juga ikut anjlok 1,54% atau turun 15 poin ke level 969.

Ketika perdagangan kembali dibuka, IHSG masih terus terperosok. IHSG bahkan turun hingga 159 poin atau 2,31% ke level 6.760. Indeks LQ45 turun 22 poin atau 2,23% ke level 963.

Simak Video 'Pasar Saham Asia Anjlok Imbas Serangan Rusia ke Ukraina':






(fdl/fdl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork