Harga kedelai diprediksi terus mengalami kenaikan. Puncaknya pada Mei 2022 harganya mencapai Rp 15 ribu per kilogram.
Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) Aip mengatakan dari awal Gakoptindo sudah memberikan peringatan ke pemerintah soal kemungkinan puncak harga kedelai tersebut.
"Kalau sampai Rp 15 ribu itu kolaps. Jutaan orang akan kehilangan pekerjaan," ungkapnya, kepada detikcom, Kamis (24/02/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Angka jutaan itu didapatkan dari jumlah data perajin tahu tempe yang dimiliki Gakoptindo. Total ada sekitar 170 ribu perajin tahu tempe.
"Satu perajin bisa ada tiga orang, lima orang, 10 orang, 15 orang. Jadi kira-kira totalnya jutaan orang terlibat di sini itu," papar Aip.
Di kesempatan terpisah, Perajin tempe, di Ciputat, Tangerang Selatan, Dev Heryanto memaparkan harga kedelai terus naik per kilogramnya, dari Rp 9.000 menyentuh angka Rp 11 ribu dan diprediksi pada puncaknya nanti, Mei 2022, akan mencapai Rp 15 ribu.
"Ini kalau misalnya dari Rp 11 ribu menjadi Rp 15 ribu perajin bisa gulung tikar," tegasnya (23/02/2022).
Kenaikan sebesar itu, tidak akan mungkin bisa diakali dengan mengecilkan tempe. Sementara bila harga dinaikan, konsumen akan memilih belanja makanan lain.
(zlf/zlf)