Keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menyerang Ukraina akan membuat inflasi jadi lebih cepat naik dalam beberapa dekade. Para ekonom menilai akan banyak dampak ekonomi yang dihasilkan akibat serangan Rusia ke Ukraina.
Dampak ekonomi yang dimaksud seperti membuat harga pasokan energi, produk pertanian, bensin, dan makanan menjadi lebih mahal.
"Inflasi kemungkinan akan mencapai puncaknya pada tingkat tertinggi ketika kami memperkirakannya beberapa hari yang lalu," kata Peneliti Makro Global di Oxford Economics, Ben May, dikutip dari CNN, Sabtu (26/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut beberapa pasokan yang harganya makin menjadi-jadi:
1. Minyak
Harga minyak global saat ini mencapai level tertinggi sejak 2014, yaitu melonjak di atas US$ 105 atau Rp 1,5 juta (kurs 14.300) per barel sejak hari Kamis (24/2/2022).
Di Amerika Serikat (AS) harga minyak mendekati US$ 100 atau Rp 1,4 juta per barel. Selain itu, harga rata-rata untuk satu galon gas juga naik menjadi US$ 3,54 atau Rp 50 ribu jika dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai US$ 2,66 atau Rp 38 ribu.
2. Logam
Logam seperti aluminium digunakan dalam ribuan produk di seluruh dunia, seperti meteran listrik dan mobil canggih BMW, juga kaleng untuk makanan dan minuman.
Harga aluminium di London juga ikut melonjak ke harga tertinggi sejak Kamis kemarin. Ini karena Rusia adalah produsen utama bagian aluminium yang hanya tersedia kurang dari setengah di dunia.
"Rusia adalah produsen utama logam termasuk aluminium dan nikel dan juga merupakan produsen tembaga yang substansial," kata seorang analis di S&P Global Platts.
3. Makanan
Harga pangan global sudah mendekati level tertinggi sejak 10 tahun yang lalu. Konflik Rusia-Ukraina semakin memperburuk keadaan perekonomian setelah dunia dilanda pandemi COVID-19.
Rusia dan Ukraina adalah pengekspor gandum terbesar di dunia. Selain itu, mereka juga mengekspor minyak nabati dan jagung.
Sejak Kamis kemarin, harga gandum menduduki level tertinggi sejak 2012 silam. Selain itu, harga jagung dan kedelai pun ikut melonjak lebih tinggi.
Simak juga 'Internet di Ukraina Sempat Alami Gangguan Buntut Serangan Rusia':