Giliran Jepang Hukum Rusia!

Giliran Jepang Hukum Rusia!

Trio Hamdani - detikFinance
Selasa, 01 Mar 2022 14:12 WIB
Japan’s former Foreign Minister Fumio Kishida attends a press conference at the headquarters of the Liberal Democratic Party after he was elected as party president in Tokyo Wednesday, Sept. 29, 2021. Kishida won the governing party leadership election on Wednesday and is set to become the next prime minister, facing the imminent task of addressing a pandemic-hit economy and ensuring a strong alliance with Washington to counter growing regional security risks. (Du Xiaoyi/Pool Photo via AP)
PM Jepang Fumio Kishida (Foto: Du Xiaoyi/Pool Photo via AP)
Jakarta -

Jepang memutuskan akan ikut menjatuhkan sanksi internasional terhadap bank sentral Rusia dengan membatasi transaksi dengannya. Hal itu ditegaskan oleh Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida setelah memberi tahu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy bahwa Jepang akan berdiri di sisinya.

Kishida mengatakan kepada wartawan bahwa Jepang akan menjatuhkan sanksi pada organisasi dan individu Belarusia termasuk Presiden Alexander Lukashenko, dan membatasi ekspor di negara tersebut mengingat keterlibatan Belarusia dalam invasi ke Ukraina.

"Saya memberi tahu (Presiden Zelenskiy) bahwa Jepang bersama Ukraina ... dan menawarkan dukungan kuat untuk kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina," kata Kishida disadur detikcom dari Reuters, Selasa (1/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jepang bergabung dengan Barat dalam upaya membatasi kemampuan bank sentral Rusia untuk menebar US$ 640 miliar cadangan valas dan emas, dan mencoret bank-bank besar Rusia dari jaringan keuangan SWIFT, sehingga menyulitkan pemberi pinjaman dan perusahaan untuk melakukan dan menerima pembayaran.

Sebelumnya, diplomat mata uang utama Jepang, Masato Kanda mengatakan pemerintahannya bekerja sama dengan negara-negara G7 lainnya untuk memastikan sanksi ekonomi yang efektif terhadap Rusia dan bank sentralnya.

ADVERTISEMENT

Dia berbicara setelah pertemuan dengan rekan-rekan di Bank of Japan dan Badan Jasa Keuangan untuk membahas dampak dari krisis Ukraina.

"Stabilitas pasar sangat penting," Wakil Menteri Keuangan Jepang Kanda, yang mengurusi urusan internasional.

Kishida mengatakan Jepang yang telah menjanjikan US$ 100 juta dalam bantuan kemanusiaan darurat ke Ukraina juga akan mengizinkan warga Ukraina yang berbasis di Jepang untuk memperpanjang masa tinggal mereka di tengah konflik.

Simak Video: Aktris Korsel Lee Young-ae Donasi 100 Juta Won untuk Ukraina

[Gambas:Video 20detik]



(toy/dna)

Hide Ads