Perang Rusia Bikin Orang Kaya Makin Kaya, Orang Miskin Menderita

Perang Rusia Bikin Orang Kaya Makin Kaya, Orang Miskin Menderita

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 02 Mar 2022 11:40 WIB
Ukraina diserang: Melacak invasi Rusia pada hari keenam menggunakan peta
Ukraina diserang: Melacak invasi Rusia pada hari keenam menggunakan peta/Foto: BBC World
Jakarta -

Dampak perang Rusia dan Ukrania dinilai mampu memperlebar jurang kesenjangan di Indonesia. Ketimpangan antara si kaya dan miskin bisa makin lebar imbas dari perang Rusia dan Ukrania.

Menurut Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira hal ini terjadi karena naiknya harga-harga komoditas pertambangan dan perkebunan. Akibatnya dompet orang kaya makin tebal imbas perang Rusia dan Ukraina.

Hal itu salah satunya terjadi karena komoditas tambang maupun perkebunan dikuasai oleh elit-elit pengusaha di Indonesia. Maka dari itu, pihak yang mendapatkan lebih banyak cuan dari kenaikan harga komoditas ini adalah para orang-orang kaya di Indonesia saja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Faktornya adalah pasar komoditas tambang maupun perkebunan ini adalah pasar yang sangat oligopolistik, artinya dikuasai elit-elit yang menguasai sebagian besar hak guna usaha untuk perkebunan maupun izin usaha pertambangan," ungkap Bhima kepada detikcom, Rabu (2/3/2022).

Maka dari itu orang-orang kaya bisa makin kaya imbas dari perang Rusia dan Ukraina. Tiap adanya kenaikan harga komoditas, Bhima meyakini ada orang kaya yang ikut menikmati hal tersebut.

ADVERTISEMENT

"Ketika terjadi kenaikan harga minyak mentah yang menyeret kenaikan komoditas sawit, batu bara, nikel dan lainnya yang dikuasai elit tadi, ini akan membuat orang yang kaya selama masa pandemi ini makin kaya," papar Bhima.

"Tiap booming harga komoditas memunculkan orang kaya yang meraup keuntungan dari rente pertambangan dan perkebunan," lanjutnya.

Sementara di sisi lain, orang-orang miskin dan menengah ke bawah justru mengalami kesulitan dengan adanya kenaikan harga energi yang terjadi karena perang Rusia dan Ukraina.

Kenaikan harga ini jelas akan memukul daya beli masyarakat menengah ke bawah. Bahkan, bisa menimbulkan banyak orang miskin baru. Artinya, masyarakat miskin bisa makin miskin di tengah perang Rusia dan Ukraina.

"Sementara kita lihat yg terdampak lebih dalam dalam kondisi ini adalah orang-orang yang miskin karena mengalami kenaikan harga pangan dan kebutuhan pokok lainnya imbas dari kenaikan harga minyak dan gas karena perang Rusia dan Ukraina," ujar Bhima.

"Dampak perang Ukraina ini memang memperlebar jurang ketimpangan, khususnya antara orang-orang kaya dan tidak mampu," pungkasnya.

Harga BBM bisa naik lho. Cek halaman berikutnya.

Simak Video 'Zelenskiy Siap Berunding dengan Putin: Tapi Setop Dulu Pengeboman':

[Gambas:Video 20detik]



Ketimpangan Kian Lebar

Ketimpangan melebar akibat perang Rusia dan Ukraina juga diakui oleh Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal. Perang Rusia dan Ukraina, menurutnya dapat mengerek harga BBM karena harga minyak dunia pun telah meroket.

Imbasnya, bila harga BBM naik, harga pangan pun bisa ikut naik. Dampak besar dirasakan masyarakat menengah ke bawah karena pengeluaran untuk barang-barang kebutuhan pokok makin tinggi. Daya beli pun anjlok, ujungnya yang miskin bisa jadi makin miskin.

"Ini tentu akan mengalami dampak besar bagi masyarakat menengah ke bawah dan miskin. Karena mereka sensitif karena spending basic needs ini lebih besar. Ini akan gerogoti daya beli mereka dan membuat mereka tetap jadi miskin," ungkap Faisal kepada detikcom.

Nah orang kaya sendiri, tidak akan terpengaruh dengan kenaikan harga. Malah justru mereka makin kaya karena selama pandemi COVID-19 tabungan kalangan menengah ke atas mengalami peningkatan.

"Yang kaya sendiri nggak akan kena pengaruh besar, karena secara daya beli mereka kuat. Malah mereka makin kaya, bahkan selama pandemi kalangan atas ini tabungannya mengalami peningkatan," ujar Faisal.

Kenaikan tabungan ini terjadi atas beberapa faktor, salah satunya adalah kenaikan harga komoditas yang telah terjadi sebelum perang Rusia dan Ukraina. Kini, kenaikan komoditas yang terjadi imbas perang pun membuat orang-orang kaya ini makin kaya.

"Dia diuntungkan perubahan di pandemi, ada tren komoditas meningkat, untungnya ke eksportir. Orang-orang kaya ini. Dampaknya memang itu tadi kesenjangan antara kaya dan miskin makin melebar," ujar Faisal.

Halaman 2 dari 2
(hal/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads