3 Fakta Konflik Rusia-Ukraina Bikin Orang Kaya RI Makin Tajir

ADVERTISEMENT

3 Fakta Konflik Rusia-Ukraina Bikin Orang Kaya RI Makin Tajir

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 02 Mar 2022 19:00 WIB
Petugas Cash Center BNI menyusun tumpukan uang rupiah untuk didistribusikan ke berbagai bank di seluruh Indonesia dalam memenuhi kebutuhan uang tunai jelang Natal dan Tahun Baru. Kepala Kantor perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua mengungkapkan jumlah transaksi penarikan uang tunai sudah mulai meningkat dibanding bulan sebelumnya yang bisa mencapai penarikan sekitar Rp1 triliun. Sedangkan untuk Natal dan tahun baru ini secara khusus mereka menyiapkan Rp3 triliun walaupun sempat diprediksi kebutuhannya menyentuh sekitar Rp3,5 triliun. (FOTO: Rachman Haryanto/detikcom)
Ilustrasi/Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Perang Rusia dan Ukraina dinilai bisa membuat jurang si kaya dan miskin di Indonesia makin lebar. Orang kaya bisa makin tajir dan orang miskin pun makin merana.

"Dampak perang Ukraina ini memang memperlebar jurang ketimpangan, khususnya antara orang-orang kaya dan tidak mampu," kata Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira kepada detikcom, Rabu (2/3/2022).

Fakta perang Rusia-Ukraina bikin orang kaya makin tajir:

1. Orang Kaya Makin Tajir

Bhima menyatakan orang kaya makin tajir imbas perang Rusia dan Ukrania terjadi karena orang-orang kaya di Indonesia banyak yang menguasai komoditas-komoditas pertambangan dan perkebunan yang diperdagangkan secara internasional.

Perang Rusia dan Ukraina telah membuat beberapa komoditas ekspor andalan Indonesia mengalami kenaikan signifikan, seperti kelapa sawit, batu bara, nikel, dan yang lainnya.

Nah, kondisi pasar komoditas tambang maupun perkebunan di Indonesia saat ini dikuasai oleh elit-elit pengusaha kaya di Indonesia. Maka dari itu, pihak yang mendapatkan lebih banyak cuan dari kenaikan harga komoditas ini adalah para orang-orang kaya di Indonesia.

"Faktornya adalah pasar komoditas tambang maupun perkebunan ini adalah pasar yang sangat oligopolistik, artinya dikuasai elit-elit yang menguasai sebagian besar hak guna usaha untuk perkebunan maupun izin usaha pertambangan," ungkap Bhima.

Maka dari itu orang-orang kaya bisa makin kaya imbas dari perang Rusia dan Ukraina. Tiap adanya booming komoditas, Bhima meyakini ada orang kaya yang ikut menikmati hal tersebut.

"Ketika terjadi kenaikan harga minyak mentah yang menyeret kenaikan komoditas sawit, batu bara, nikel dan lainnya yang dikuasai elit tadi, ini akan membuat orang yang kaya selama masa pandemi ini makin kaya," papar Bhima.

"Tiap booming harga komoditas memunculkan orang kaya yang meraup keuntungan dari rente pertambangan dan perkebunan," lanjutnya.

Lebih lanjut, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal mengatakan orang-orang kaya di Indonesia saat ini telah mengalami kenaikan tabungan dan harta selama pandemi berlangsung.

Kenaikan tabungan ini terjadi atas beberapa faktor, salah satunya adalah kenaikan harga komoditas yang telah terjadi sebelum perang Rusia dan Ukraina. Kini, kenaikan komoditas yang terjadi imbas perang pun membuat orang-orang kaya ini makin kaya.

"Selama pandemi kalangan atas ini tabungannya mengalami peningkatan. Dia diuntungkan perubahan di pandemi, ada tren komoditas meningkat, untungnya ke eksportir. Orang-orang kaya ini," ujar Faisal.

Orang miskin makin menderita. Cek halaman berikutnya.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT