H&M Hingga Apple, Ini Deretan Perusahaan Raksasa yang 'Hukum' Rusia

H&M Hingga Apple, Ini Deretan Perusahaan Raksasa yang 'Hukum' Rusia

Kholida Qothrunnada - detikFinance
Kamis, 03 Mar 2022 20:00 WIB
Logo Apple
Apple/Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Dalam beberapa hari terakhir, perusahaan dengan merek global seperti H&M, Apple, Netflix, dan Boeing memutuskan hubungan, membatasi, hingga menghentikan penjualan mereka di Rusia. Hal tersebut mereka lakukan sebagai kecaman sekaligus sanksi atas invasi Rusia ke Ukraina.

Sejumlah barang konsumen dan industri tidak akan dijual lagi di negara yang dipimpin Vladimir Putin, dan diperkirakan jumlahnya semakin bertambah setiap hari.

Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) telah memperluas sanksi mereka dengan memberlakukan kontrol ekspor di Belarus, negara yang berbatasan dengan Rusia di Timur dan Ukraina di Selatan. Sementara, UE juga memperluas larangannya hingga 70% dari ekspor Belarusia ke blok tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perusahaan global yang menghentikan bisnisnya di Rusia:

Apple

Produsen teknologi Apple juga ikut menghentikan penjualan produknya di Rusia. Apple juga telah membatasi akses ke layanan digital seperti Apple Pay di Rusia. Serta, membatasi ketersediaan aplikasi media pemerintah Rusia di luar negeri.

ADVERTISEMENT

"Minggu lalu, kami menghentikan semua ekspor ke saluran penjualan kami di negara itu. Apple Pay dan layanan lainnya telah dibatasi. RT News dan Sputnik News tidak lagi tersedia untuk diunduh dari App Store di luar Rusia," begitu pernyataan Apple dikutip dari CNN, Rabu (2/3/2022) kemarin.

H&M

H&M Group merupakan salah satu merek pakaian terbesar di dunia, juga mengatakan untuk sementara waktu menghentikan semua penjualan produknya di Rusia pada Rabu (2/3/2022) waktu setempat. Hal tersebut dilakukan merek fast fashion ternama itu , karena merasa prihatin atas perkembangan penderitaan warga Ukraina akibat serangan dari Rusia.

"Peduli pada semua kolega dan bergabung dengan semua orang di seluruh dunia yang menyerukan perdamaian," kata pihak H&M dalam sebuah pernyataan dikutip dari The New York Times, Kamis (3/2/2022).

H&M juga telah menutup sementara toko-tokonya di Ukraina, demi keselamatan pembeli dan para karyawan.

Mercedes-Benz Group

Dikutip dari Reuters (3/3/2022), pihak Mercedes-Benz Group mengatakan akan menangguhkan ekspor mobil penumpang serta manufaktur lokal ke Rusia, sebagai mengikuti langkah akibat serangan Rusia ke Ukraina.

Raksasa migas hingga Netflix di halaman berikutnya.

Exxon Mobil, BP, dan Shell

Beberapa perusahaan minyak bumi dan gas global seperti Exxon Mobil, British Petroleum (BP), dan Shell juga akan keluar dari operasi bisnisnya di Rusia yang bernilai lebih dari US$ 4 miliar. Selain itu, pihaknya juga akan menghentikan investasi baru mereka akibat invasi Rusia ke Ukraina.

Oracle

Oracle mengatakan telah menangguhkan semua operasinya di Rusia. Oracle adalah sebuah perusahaan teknologi komputer multinasional AS.

Netflix

Netflix menolak untuk menyiarkan saluran TV pemerintah Rusia. Meski hal tersebut telah menjadi kewajiban bagi layanan streaming, yang diatur dalam undang-undang di Rusia mulai minggu ini.

"Mengingat situasi saat ini, kami tidak memiliki rencana untuk menambahkan saluran ini ke layanan kami," kata pihak Netflix dikutip dari CNN Selasa (1/3/2022) kemarin.

Rumah Studio Hollywood

Studio-studio Hollywood seperti Disney, Warner Bros, dan Sony Pictures Entertainment juga mengatakan mereka akan menghentikan pemutaran film-filmnya di Rusia.

Sebagai tanggapan atas invasinya ke Ukraina, dan krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung. Misalnya, pihak Disney akan menunda peluncuran film Turning Red. Setelah itu, tak lama setelah pernyataan Disney, Warner Bros juga mengumumkan bahkan tidak akan ada perilisan film The Batman di Rusia.

Boeing

Boeing telah menangguhkan suku cadang, pemeliharaan, dan dukungan teknis untuk maskapai Rusia serta operasi besar di Moskow setelah invasi Rusia ke Ukraina. Boeing merupakan perusahaan multinasional AS yang merancang, memproduksi, dan menjual pesawat terbang, helikopter, roket, satelit, peralatan telekomunikasi, dan rudal di seluruh dunia.

Motorsport Games

Perusahaan pembuat games terkenal Motorsport Games telah menunda perilisan judul game-nya mendatang, karena sebagian besar staf pengembangannya berbasis di Rusia. Sanksi-sanksi yang didapat Rusia tentunya akan mempengaruhi produktivitas perusahaan itu untuk pengembangan game ke depanya.

Demikian daftar perusahaan yang memutuskan untuk menghentikan bisnisnya di Rusia akibat serangan ke Ukraina.


Hide Ads