Bank Dunia telah berkomitmen menyisihkan US$ 7,9 miliar untuk membantu mengembangkan ekonomi Ukraina sejak revolusi 2014. Uang itu telah membantu negara melembagakan reformasi ekonomi yang luas termasuk privatisasi di sektor energi dan perbankan, serta upaya untuk membuat lahan pertaniannya lebih produktif.
Kurang dari sebulan sebelum invasi Rusia, bank sentral independen Ukraina memperkirakan bahwa ekonomi akan tumbuh 3,4% tahun ini, setelah tekanan pandemi COVID-19. Namun, perang menghadirkan dampak bencana bagi perekonomian negara tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Malpass khawatir bahwa perang akan menyebabkan kerusakan jangka panjang pada ekonomi dan rakyat Ukraina.
Baca juga: Bank Dunia Setop Beri Pinjaman Buat Rusia |
Bank Dunia sedang dalam proses menyusun paket bantuan US$ 350 juta untuk Ukraina yang diharapkan akan disetujui dalam beberapa hari ke depan. Dengan anjloknya pendapatan pajak karena perang, itu akan membantu membayar hal-hal seperti gaji pemerintah, kesejahteraan sosial, dan persediaan darurat.
"Ini akan membantu mendanai anggaran Ukraina", kata Malpass.
Dia sadar bahwa selain risiko bagi kehidupan jutaan orang Ukraina, perang dapat menjadi kemunduran ekonomi yang bertahan lama.
(toy/eds)