Harga Emas Diprediksi Makin Kinclong, Bisa Tembus Rp 1,5 Juta/Gram

Harga Emas Diprediksi Makin Kinclong, Bisa Tembus Rp 1,5 Juta/Gram

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Sabtu, 05 Mar 2022 13:35 WIB
Petugas Pegadaian Kebayoran Baru memperlihatkan emas, Jakarta, Senin (14/2/2022). Harga emas batangan Antam pecahan 1 gram di PT Pegadaian (Persero) pada hari ini, Senin (14/2/2022), dibanderol seharga Rp 991.000 atau tidak berubah dibandingkan sehari sebelumnya.
Ilustrasi/Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Harga emas terus melonjak. Hari ini Sabtu 5 Maret 2022 harga emas Antam tembus Rp 1.005.000 per gram. Harga tersebut naik Rp 15.000 per gram dibandingkan perdagangan hari sebelumnya Rp 990.000 per gram.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi harga emas akan terus naik.

"Harga masih bisa naik, karena penutupan pasar tadi pukul 03.30 di level US$ 1969,74. Di situ saja harga sudah Rp 1 juta apalagi menuju US$ 2.000 bahkan diprediksi tembus US$ 2.150," kata dia kepada detikcom, Sabtu (5/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain imbas invasi Rusia ke Ukraina, lonjakan harga emas juga dipicu ulah para spekulan yang terus-terusan mengalihkan uangnya ke logam mulia. Perkiraan Ibrahim harga emas akan kembali menyentuh leve tertinggi, bahkan melewati level tertinggi 2020 yang berada di kisaran US$ 2.070 - US$ 2.090.

"Tahun 2020 itu US$ 2.070 itu sampai US$ 2.090 ada kemungkinan besar kalau tembus US$ 2.150, saya berpikir kalau seandainya tembus di 2.150, logam mulia tahun ini kalau capai level itu bisa 1,5 juta ," kata Ibrahim.

ADVERTISEMENT

Namun, jika terjadi perdamaian antara Rusia dan Ukraina, harga emas bisa turun lagi ke harga normal U$ 1.800an/troy ons. Tetapi jika tidak ada gencatan senjata, maka harga emas diprediksi bisa loncat terus.

Prediksi lainnya di halaman selanjutnya. Langsung klik

Dihubungi terpisah, Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan di tengah serangan yang dilakukan Rusia di Ukraina memang membuat pasar keuangan khawatir. Itu sebabnya pelaku pasar masuk ke aset yang lebih aman, salah satunya komoditas emas.

Inilah sebabnya emas dijuluki safe haven, atau pilihan untuk mengamankan aset dari gejolak geopolitik dunia.

"Pelaku pasar masuk ke aset yang lebih aman seperti dollar AS, emas, yen Jepang dan franc Swiss, untuk mengamankan nilai asetnya," ujarnya.

Dia juga memproyeksi harga emas bisa melambung hingga kisaran US$ 2.070/troy ons. Hal ini diprediksi jika konflik berlangsung lama.

Forbes sempat memprediksi jika harga emas akan terus merangkak naik ke level US$ 3.000 per ounce. Hal ini disebabkan oleh konflik geopolitik dan angka inflasi yang bisa terus meningkat.

Halaman 2 dari 2
(kil/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads