Suasana tegang karena perang Rusia-Ukraina membuat beberapa perusahaan tutup tokonya di Rusia. Mulai dari perusahaan mesin pencarian terkenal seperti Google, hingga perusahaan merek fesyen mewah terkemuka dunia seperti Hermes.
Setelah invasi yang diluncurkan Rusia ke Ukraina, keadaan semakin tidak terduga. Google mengambil tindakan juga karena melihat keadaan di Rusia yang dinilai semakin mengkhawatirkan.
"Mengingat keadaan luar biasa, kami menghentikan sementara iklan Google di Rusia," kata Google dikutip dari CNN, Sabtu (5/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Singapura Jatuhkan Sanksi ke 4 Bank Rusia |
Google menilai situasi tegang ini berkembang dengan cepat, dan ini merupakan tindakan awal yang nantinya akan dilakukan tindakan lanjutan jika memang diperlukan.
"Situasinya berkembang dengan cepat, dan kami akan terus membagikan pembaruan jika diperlukan," tambahnya.
Keputusan yang diambil sejak Kamis (3/3) ini mencakup semua periklanan Google di Rusia termasuk iklan bergambar Google, YouTube, dan pencarian.
Serupa dengan Google, perusahaan tas ternama seperti Hermes juga ikut tutup gerainya yang ada di Rusia. Bersamaan dengan Hermes, perusahaan merek ternama lainnya seperti Cartier, Dior, Kenzo dan Bulgari juga akan menutup 124 butiknya di Rusia mulai hari Minggu (6/3/2022) esok.
Selain itu ada Gucci, Saint Laurent, Bottega Veneta dan Boucheron yang memiliki dua toko dan 180 karyawan yang mengalami hal serupa.
Berbeda dengan perusahaan pembuat jam tangan terkenal yaitu Swiss Swatch Group yang mengatakan akan tetap buka dan melanjutkan operasi jual beli di Rusia. Namun untuk sementara Swatch akan menunda ekspor karena situasi yang sulit diprediksi ini.
Selanjutnya ada perusahaan mewah lainnya seperti L'Oreal dan Richemont yang mendukung warga Ukraina dengan berdonasi pada hari Jumat (4/3).
Simak Video 'Buntut Perang Ukraina, Misi Rusia-Eropa ke Mars Tertunda':