Mulanya dari Asia Tenggara, Ini Penyebab RI Kemasukan Penyakit 'Kutil' Sapi

Mulanya dari Asia Tenggara, Ini Penyebab RI Kemasukan Penyakit 'Kutil' Sapi

Anisa Indraini - detikFinance
Minggu, 06 Mar 2022 19:30 WIB
Peternakan Sapi Perah
Peternakan sapi/Foto: Istimewa
Jakarta -

Kementerian Pertanian (Kementan) menjelaskan penyebab bisa ditemukannya penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) pada sapi di Provinsi Riau. Sebelumnya kasus serupa hanya terjadi di beberapa negara Asia Tenggara seperti Thailand, Malaysia, Vietnam, Myanmar, Laos, dan Kamboja.

Direktur Kesehatan Hewan Kementan Nuryani Zainuddin mengatakan Indonesia hanya mengimpor sapi dan kerbau serta produknya dari negara bebas LSD dan penyakit hewan menular lainnya. Kemungkinan penyebaran terjadi melalui serangga yang terbawa dari alat angkut barang.

"Hipotesis yang dikembangkan oleh tim penyidik Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan antara lain yaitu virus LSD masuk ke Indonesia dari daratan Asia Tenggara melalui jalur vektor atau serangga yang mungkin saja terbawa alat angkut barang," kata Nuryani kepada detikcom, Minggu (6/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain dapat disebarkan oleh lalu lintas sapi tertular dan produknya yang mengandung virus,LSD atau penyakit kulit berbenjol pada sapi dapat menyebar melalui gigitan lalat atau serangga, nyamuk, hingga kemungkinan kutu. Hal ini lah yang membuat penangananLSD akan menantang.

ADVERTISEMENT

Untuk mencegah penyebaran lebih lanjut, Kementan sedang dalam proses pembelian vaksin. Setelah vaksin siap, vaksinasi massal akan dilaksanakan mulai dari titik kasus dan wilayah sekitar untuk mencegah perluasan kasus.

"Mengingat faktor penularan utama adalah vektor serangga, Kementan juga telah menyiapkan dan memberikan bantuan kepada Pemda berupa bahan yang dapat digunakan untuk kontrol vektor serangga," beber Nuryani.

Nuryani memastikan LSD tidak menular dan tidak berbahaya bagi manusia. Dia mengimbau agar masyarakat tidak perlu panik dan terus mendukung berbagai upaya penanganan yang akan dilakukan oleh pemerintah.

"Kita telah siapkan sumber daya yang cukup untuk penanganan LSD ini," pungkasnya.




(aid/zlf)

Hide Ads