Minyak Goreng Masih Abnormal, Mulai Besok DMO CPO Naik Jadi 30%!

Minyak Goreng Masih Abnormal, Mulai Besok DMO CPO Naik Jadi 30%!

Anisa Indraini - detikFinance
Rabu, 09 Mar 2022 12:57 WIB
Pekerja melakukan bongkar muat kelapa sawit yang akan diolah menjadi minyak kelapa sawit Crude palem Oil (CPO) dan kernel di pabrik kelapa sawit Kertajaya, Malingping, Banten, Selasa (19/6). Dalam sehari pabrik tersebut mampu menghasilkan sekitar 160 ton minyak mentah kelapa sawit. File/detikFoto.
Foto: Jhoni Hutapea
Jakarta -

Menteri Perdagangan MuhammadLutfi mengumumkan kebijakan wajib pasok kebutuhan dalam negeri (Domestic Market Obligation/DMO) minyak sawit atau crude palm oil (CPO) akan dinaikkan menjadi 30%. Artinya ada kenaikan 10% yang saat ini 20% dari volume ekspor.

"Akan ditetapkan hari ini dan berlaku besok semua yang ingin mengekspor mesti menyerahkan minyak domestic market obligation 30%," kata Lutfi dalam konferensi pers virtual, Rabu (9/3/2022).

Lutfi menjelaskan langkah itu ditetapkan karena distribusi bahan baku untuk industri minyak goreng belum normal. Juga guna memastikan semua industri minyak goreng dalam negeri bisa bekerja secara baik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masih terjadi banyak kekurangan di pasar-pasar, jadi distribusinya masih belum sempurna. Oleh sebab itu kita ingin memastikan supaya stoknya cukup supaya industri yang menghasilkan minyak goreng juga dapat stok cukup agar keadaan normal ini dapat segera tercapai," ujar Lutfi.

Kebijakan DMO CPO ini, kata Lutfi, akan diberlakukan hingga keadaan kembali normal. Yang dimaksud normal adalah ketika semua pedagang baik di ritel modern atau tradisional sudah mendapat harga sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang diatur pemerintah.

ADVERTISEMENT

"Paling tidak dalam 6 bulan ke depan untuk kita melihat, me-review apakah perlu ditambah atau kita bisa meng-adjust pada saatnya," imbuhnya.

Berdasarkan paparannya, sejak 14 Februari hingga 8 Maret 2022 ekspor CPO dan turunannya mencapai 2.771.294 ton. Ada 126 PE yang diterbitkan kepada 54 eksportir.

"Dengan demikian DMO yang kita kumpulkan 20,7% berjumlah 573.890 ton. Total DMO terdistribusi 415.787 ton dalam bentuk minyak goreng curah dan kemasan ke pasar. Ini melebihi perkiraan kebutuhan konsumsi sebulan yang mencapai 327.321 ton. Ini yang saya sebut minyak melimpah," kata Lutfi.




(aid/das)

Hide Ads