Nah Lho! Menkeu AS Waswas Perang Rusia-Ukraina Bikin Inflasi Melesat

Nah Lho! Menkeu AS Waswas Perang Rusia-Ukraina Bikin Inflasi Melesat

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Jumat, 11 Mar 2022 10:55 WIB
Janet Yellen dipastikan menjadi menteri keuangan perempuan pertama AS
Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen/Foto: BBC World
Jakarta -

Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen memperkirakan inflasi tetap tinggi. Hal itu terjadi karena invasi Rusia ke Ukraina mengacaukan perkiraan sebelumnya.

"Saya pikir ada banyak ketidakpastian yang terkait dengan apa yang terjadi dengan Rusia di Ukraina," kata Yellen seperti dikutip dari CNBC, Jumat (11/3/2022).

"Dan saya pikir itu memperburuk inflasi. Saya tidak ingin membuat prediksi persis seperti apa yang akan terjadi di paruh kedua tahun ini. Kami kemungkinan akan melihat tahun lain di mana angka inflasi 12 bulan tetap sangat tinggi," terangnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komentar Janet Yellen muncul hanya beberapa jam setelah Departemen Tenaga Kerja AS merilis ukuran terbaru tentang seberapa cepat inflasi naik. Laporan tersebut menunjukkan bahwa harga konsumen naik 7,9% dalam 12 bulan yang berakhir pada Februari, laju inflasi terpanas sejak 1982.

Pernyataan itu juga datang hanya beberapa bulan setelah Yellen mengatakan bahwa dia memperkirakan inflasi moderat menjelang akhir 2022 karena masalah rantai pasokan teratasi dan memenuhi permintaan konsumen.

ADVERTISEMENT

Dia enggan membuat ramalan serupa pada hari Kamis. Yellen mengatakan bahwa serangan Rusia ke Ukraina telah menimbulkan lebih banyak ketidakpastian dan mendorong harga beberapa komoditas termasuk minyak mentah dan gandum.

"Kami telah melihat kenaikan harga gas yang sangat berarti, dan perkiraan saya adalah bahwa bulan depan kita akan melihat bukti lebih lanjut tentang dampak inflasi AS dari perang Putin di Ukraina," kata Yellen.

Janet Yellen mengatakan, Rusia tidak hanya mengekspor minyak, juga gandum. Hal ini akan berdampak pada harga pangan.

"Kami melihat dampak pada harga pangan, dan saya pikir itu dapat memiliki efek yang sangat parah pada beberapa negara pasar berkembang yang sangat rentan," ujar Yellen.

Tonton juga Video: Helikopter Tempur Rusia Mengawal Pergerakan Pasukan Darat

[Gambas:Video 20detik]



(acd/ara)

Hide Ads